Di dalam sebuah perusahaan atau instansi pasti ada jenjang karir dan hierarki jabatan tertentu. Saya ambil contoh strata jabatan di salah satu perusahaan swasta. Hierarki jabatan bisa dimulai dari training/magang, staff, supervisor, junior manager, senior manager, direktur, direktur utama hingga direksi.
Layaknya sebuah kantor tentu akan ada istilah bawahan dan atasan. Bawahan harus mengikuti instruksi dari atasan dan atasan harus bisa mengarahkan bawahan untuk mencapai visi perusahaan. Namun seringkali akan ada momen dimana atasan kita berusia lebih muda dibandingkan bawahannya.Â
Saya ilustrasikan secara sederhana. Amir bekerja di perusahaan swasta ternama di Jakarta. Dirinya direkrut di usia muda sekitar 24 tahun saat bekerja di perusahaan tersebut. Karirnya bisa dianggap cemerlang, hanya butuh waktu 3 tahun dirinya dipercaya menjadi Manager Marketing di perusahaan tersebut.
Sebagai seorang manager yang membawahinteam marketing tentu Amir memiliki banyak anak buah dimana hampir keseluruhan justru berusia lebih tua dibandingkan Amir. Ada yang berusia diatas 30 tahun dan bahkan ada yang mendekati usia masa pensiun.Â
Awalnya ada rasa canggung ketika Amir ditunjuk manajemen sebagai Manager Marketing dan bertanggung jawab terhadap promosi dan pemasaran produk perusahaan. Rasa canggung muncul ketika Amir mengetahui teamnya berusia lebih tua dibandingkan dirinya. Sebagai orang menjunjung budaya Timur tentu rasanya anak muda menghormati orang yang lebih tua.Â
Nyatanya dalam hierarki di perusahaan, posisi Amir termasuk tinggi. Anak buahnya canggung bagaimana bersikap di depan Amir. Di panggil Pak namun usia masih muda bahkan sepantaran usia anak beberapa pegawai kantor. Namun jika tidak dipanggil Pak, tentu akan terkesan kurang ajar dan tidak menghormati atasan.Â
Berikut adalah halal yang perlu diperhatikan oleh bawahan apabila memiliki atasan yang usianya jauh lebih muda. Harapannya hal-hal ini dapat meningkatkan rasa profesionalitas dan kerja sama team yang kompak.Â
1. Jangan Menunjukkan Sikap Underestimate
Banyak sekali bawahan yang memiliki atasan usia lebih muda dibawah dirinya langsung menunjukan sikap keraguan (underestimate) apakah atasan ini bisa bekerja dengan maksimal dan mengarahkan team agar bisa menunjukan performa yang maksimal.Â
Patut digarisbawahi bahwa dipercayanya Amir sebagai Manager Marketing di usianya baru 27 tahun membawahi 10 orang tentu ada sesuatu yang luar biasa pada diri Amir sehingga dipercayakan posisi tersebut oleh manajemen. Bisa jadi Amir mampu memenuhi target yang selama ini diberikan, memiliki sisi leadership yang baik, mempunyai terobosan-terobosan baru yang efektif berhasil mendongkrak pemasaran produk dan sebagainya.Â
Ketika kita melakukan underestimate kepada atasan muda seperti Amir, di alam bawah sadar kita sudah tertanam keraguan akan kinerja Amir meskipun dirinya belum menunjukan sesuatu. Hal yang perlu kita lakukan adalah menanamkan mindset bahwa Amir memiliki suatu potensi besar untuk mengarahkan team bekerja secara maksimal dengan inovasi dan kemampuan leadership yang dimiliki.Â