Wahai sahabat masa kecilku,Â
Ku coba mengingat kembali kapan kali pertama kita bertemu. Ehm, pikiranku mengantarkan pada memori saat aku duduk di kelas 1 SD melalui sebuah kejadian unik.Â
Sore itu ku asyik bermain bulu tangkis bersama kakak di tempat yang cukup jauh dari rumah. Tiba-tiba shuttlecock bulutangkis tersangkut di dahan pohon.Â
Melihat hal itu ada anak seusiaku datang membantu mengambilkan shuttlecock dengan melemparkan sandal ke atas dahan. Sebenarnya itu hanyalah kejadian kecil karena sejatinya kita masih belum saling mengenal.Â
Takdir Tuhan sungguh luar biasa. Kita dipertemukan kembali saat ku duduk di kelas 2 SD Mardiyuana Serang. Ternyata dirimu adalah kakak kelas yang harus mengulang di kelas yang sama. Tidak hanya itu ketika keluargaku pindah rumah entah mengapa rumah baruku bersebelahan denganmu.Â
Ada circle unik yang ditakdirkan Tuhan. Kakak pertamamu adalah teman Pamanku, Kakak keduamu berteman baik dengan kakakku dan kita pun jadi teman akrab di sekolah maupun di rumah karena tumbuh di lingkungan yang sama.Â
Ingatkan jika dulu kita selalu bermain bersama, berangkat dan pulang sekolah pun bersama. Berjalan kaki melewati GOR Kota Serang, menyeberang jalan besar, menelusuri sawah hingga sampai di rumah masing-masing. Aktivitas rutin yang kita lakukan setiap hari.Â
Wahai sahabat masa kecilku,
Andai kau baca tulisanku ini, masih ingatkah masa dimana setiap pulang sekolah. Kita mampir ke sebuah TK untuk bermain dan mengerjakan tugas sekolah. Kita sepakat bahwa jika ada PR harus dikerjakan setelah pulang sekolah di taman TK agar sore hari bisa bebas bermain tanpa ada beban.Â
Masih ingatkan kita sering bermain kelereng di halaman rumahku, menangkap capung di lapangan luas dan bermain Nitendo bersama?