Aktivitas kerjaan seperti telepon genggam terlalu sering berdering atau kamu lebih sibuk membalas chat terkait kerjaan justru membuat suasana reunian menjadi aneh. Teman akan berpikiran bahwa ragamu memang ada ditempat namun pikiranmu ada di kantor. Ketika setiap hitungan menit telepon genggam berbunyi terkait urusan kantor. Saya yakin anggota reuni akan merasa tertanggu dan mengharapkan kamu segera meninggalkan acara tersebut. Sebisa mungkin ubah telepon genggam menjadi mode diam (silent). Ini memberikanmu kesempatan untuk berkomunikasi secara intim dengan peserta reuni.
2. Jangan Menanyakan Hal Privasi
Dalam diri manusia selalu ada karakter rasa ingin tahu apalagi kepada teman yang sudah lama tidak bertemu. Namun janganlah rasa ingin tahu kita ini terlalu besar khususnya yang menyangkut pribadi. Kita perlu memfilterisasi mana yang perlu ditanyakan mana yang tidak.
"Kamu kerja dimana dan digaji berapa?"
"Usia segini kok belum nikah?"
"Ku dapat kabar katanya istrimu selingkuh ya. Kok bisa?"
"Kok kamu dah nikah bertahun-tahun belum punya anak?"
Pertanyaan seperti ini pantang untuk ditanyakan kepada anggota reuni terkecuali jika memang sudah dekat sekali atau sudah saling tahu karakter masing-masing. Namun bagi saya hal privasi sebaiknya jangan ditanyakan dalam acara reuni.
3. Jangan Bahas Pencapaian Hidup Berlebihan
Tidak dipungkiri bisa jadi kamu tidak bertemu dengan teman lama selama belasan atau puluhan tahun. Tentu sudah banyak perubahan dan pencapaian yang dialami masing-masing. Ada yang berhasil, ada yang stagnan dan ada pula yang mengalami kemunduran.
Kurang etis rasanya ketika dirimu terlalu dominan berbicara di acara reuni tentang segala pencapaian dirimu tanpa ada yang bertanya. Seperti jabatan yang kini diraih, jumlah kekayaan, prestasi yang pernah diraih, atau usaha apa saja yang sedang kamu geluti. Situasi ini sering terjadi karena ada beberapa alasan.Â
Alasan pertama, bisa jadi dirinya terlalu banyak menceritakan pencapaian diri karena karakter senang berbicara. Secara tanpa sadar dirinya menceritakan segala topik untuk dibincangkan dan mengganggap pencapaian hidup yang sudah dirasa menjadi sesuatu yang menarik untuk dibagikan.
Alasan kedua, dirinya memang berniat pamer tentang pencapaian dirinya. Tujuannya untuk mendapatkan apresiasi dan menunjukkan status dirinya. Umumnya karakter ini sudah terbentuk lama dan dikenal sebagai karakter yang sombong dan angkuh.
Alasan ketiga, ada upaya untuk membuktikan bahwa dirinya sangat berbeda dengan dirinya saat mereka pertama kali bertemu. Kondisi ini tercipta ketika ada pengalaman dimana dahulu dirinya disepelekan oleh teman atau orang sekitar seperti dianggap tidak memiliki masa depan, tidak mungkin sukses dan sebagainya. Tidak heran acara reuni ini menjadi ajang pembuktian diri bahwa apa yang selama ini dicap kepada dirinya ternyata salah besar.Â