Saya teringat dengan salah satu postingan Ibu Lusy Mariana Pasaribu tentang Nilai Tidak Menarik Pada Artikel? Sah-Sah Saja.
Pada tulisannya Ibu Lusy bercerita bahwa ada tulisannya yang sempat mendapat nilai tidak menarik dari Kompasianer. Adanya penilaian tidak menarik itu memang sah-sah saja mengingat setiap orang bebas memberikan penilaian dan pendapat.Â
Jika faktor kesengajaan, mungkin apa yang kita tulis tidak selaras dengan pandangan atau penilaian dari si pemberi nilai. Atau bisa jadi si pemberi nilai menganggap tulisan tidak bermanfaat, mengganggap ada yang sesuatu yang tidak benar atau alasan lainnya.
Namun bisa jadi penilaian tersebut karena faktor ketidaksengajaan. Saya seringkali memberikan penilaian kepada artikel yang saya baca atau tulisan dari seseorang yang sering muncul di beranda Kompasiana.Â
Si pemberi nilai mungkin bermaksud memberikan nilai menarik atau menghibur namun justru jari tidak sengaja menekan kolom tidak menarik. Atau faktor jaringan yang labil, si pemberi nilai merasa memberikan nilai yang baik namun karena jaringan ada error' sehingga yang diklik justru kolom tidak menarik.
Saya pun akhirnya merasakan apa yang Ibu Lusy rasakan yaitu mendapat nilai tidak menarik di salah satu artikel.Â
Perlukah menjadi Baper?
Saya setuju dengan judul artikel Bu Lusy bahwa itu sah-sah saja. Tidak hanya itu ada beberapa pembelajaran penting dari kejadian ini.
Pertama, bisa jadi ada faktor ketidaksengajaan.