Beberapa hari ini saya menggunakan jasa ojek online ke kantor. Saya menyempatkan diri untuk mengobrol. Mayoritas mereka senang karena pemasukan bisa mengalir kembali. Sehari bisa mendapatkan 5-10 penumpang sudah bersyukur dibandingkan saat awal pandemi yang hanya 1-2 orderan saja.
2. Transportasi Umum
Tidak jauh berbeda dengan transportasi Online, jasa transportasi umum pun sudah mulai bangkit. Ini karena pemerintah melonggarkan aturan bepergian.Â
Contohnya adalah mulai maraknya penerbangan komersil yang dibuka, pelayanan kereta api, KRL hingga bus dan angkot. Masyarakat pun sudah banyak yang melakukan perjalanan dengan moda transportasi umum ini.
Kebangkitan sektor ini terlihat ketika saya pergi ke Jakarta dan Bali dengan pesawat awal Agustus lalu. Dulu saat pandemi, jumlah penumpang di pesawat hanya hitungan jari. Kini sudah ramai meskipun ada aturan bangku tengah harus dikosongkan namun kursi yang disediakan penuh.
Saya ingat sekali saat masa pandemi, saya masih bepergian keluar kota dengan pesawat. Hanya ada 2 pramugari yang melayani. Itu karena penumpang di pesawat sangat sedikit tidak sampai 10 orang. Kini crew cabin sudah bertambah artinya karyawan yang dirumahkan mulai dipekerjakan kembali.
Sejak pariwisata Dibuka, jasa transportasi umum pun mengalami peningkatan pemesanan. Apalagi bulan Juli dan Agustus yang banyak terdapat tanggal merah. Satu persatu pariwisata Dibuka oleh pemerintah daerah.Â
Tiket tujuan daerah wisata seperti Bali, Yogya, Lombok hingga Surabaya mengalami peningkatan drastis.Â
Tidak hanya itu saat April-Juni kemarin, bus untuk jarak jauh dilarang operasional. Terminal Purbaya yang ada di Sidoarjo, Jawa Timur nyaris kosong tidak ada penumpang dan bus yang beroperasi. Kini bus, dan angkot sudah bisa beroperasi lagi.Â
Penggunaan bus sedikit lebih praktis karena aturan kewajiban untuk Rapid test/ Swab Test bagi penumpang. Berbanding terbalik bagi pengguna kereta jarak jauh dan pesawat. Tidak heran banyak masyarakat memilih moda transportasi bus untuk bepergian.
3. Master of Ceremony (MC)