Sejak pandemi Covid19 memang telah meruntuhkan perekonomian masyarakat Indonesia. Munculnya aturan PSBB yang membatasi ruang gerak aktivitas masyarakat semakin membuat beberapa sektor usaha dan pekerjaan memilih untuk mundur sekejab.
Saya melihat sendiri banyak pelaku usaha akomodasi, kuliner, perhotelan, hiburan dan pariwisata yang menutup usahanya baik sementara hingga permanen. Beberapa teman saya yang bekerja di sektor perhotelan harus menerima nasib dirumahkan mengingat rendahnya okupansi hotel.
Nasib serupa juga terjadi pada karyawan bioskop. Penutupan usaha hiburan termasuk bioskop sebagai langkah preventif penyebaran Covid19 membuat karyawan harus dirumahkan. Sangat wajar mengingat tidak ada pemasukan yang dapat digunakan untuk membiayai operasional dan gaji karyawan. Mengingat  bioskop di tutup total hingga saat ini.
Seiring waktu pemerintah mulai melonggarkan pembatasan aktivitas masyarakat dengan menerapkan sistem new normal. Perlahan beberapa sektor usaha dan kerjaan mulai bisa bangkit kembali dari keterpurukan. Apa saja itu?
1. Transportasi Online
Dulu saat masih PSBB, jasa transportasi menjadi salah saktor usaha yang terkena imbasnya. Bagi mereka yang berada di zona merah, transportasi Online hanya diperbolehkan melayani sistem pengiriman barang, makanan ataupun penjemputan untuk layanan mobil.
Bagi pengemudi motor, layanan penjemputan dinonaktifkan sementara mengingat syarat social distancing minimal 1 meter. Bahkan pengemudi mobil online pun hanya diperkenankan mengangkut penumpang 50 persen dari maksimal dari kursi di mobil.
Saya pernah mengobrol dengan salah satu sopir ojek online. Dirinya mengaku mendapatkan uang 50 ribu sehari saat PSBB sudah sangat bersyukur. Layanan yang disediakan terbatas hanya pengantaran barang dan pembelian makanan.Â
Itupun ada puluhan hingga ratusan ojek online yang standby menunggu orderan yang masuk. Artinya persaingan sangat ketat dan bisa saja sehari tidak mendapatkan orderan sama sekali.
Kini ojek online bisa sedikit tersenyum. Masa new normal ini, mereka sudah bisa bekerjadan mendapatkan orderan penjemputan penumpang seperti sediakala. Meskipun jumlah orderan yang diterima tidak sebanyak sebelum masa pandemi. Setidaknya masih ada pemasukan sehari-hari.