Saya percaya hal ini bukan pekerjaan mudah karena untuk mempersiapkan upacara konvensional saja perlu persiapan matang apalagi tahun ini dengan skema melalui media virtual.
Tantangan tentu sangat besar seperti memastikan peserta online mengikuti proses upacara dengan syarat yang ditentukan, jaringan yang stabil hingga kendala teknis yang dapat mengacaukan proses upacara virtual.
Jika kembali pada judul tulisan saya apakah akan mengurangi esensi kemerdekaan?
Saya mengatakan pasti akan mengurangi namun seberapa besar tergantung dari panitia dan peserta upacara.Â
Jika kedua pihak bisa bersinergi seperti panitia mempersiapkan segala hal teknis maupun non-teknis dengan matang sehingga proses upacara berlangsung lancar serta peserta berkontribusi dengan hadir dan mengikuti upacara dengan khidmat. Saya rasa esensi peringatan HUT RI masih dominan dirasakan.
Akan tetapi jika panitia tidak mempersiapkan acara dengan matang sehingga muncul kendala seperti jaringan error di tengah proses serta peserta berpakaian seenaknya sendiri dan menyiasati diri untuk menghindari kehadiran dalam upacara tentu akan membuat esensi upacara berkurang drastis.
Esensi utama dalam upacara adalah kedisiplinan, tanggung jawab, rasa syukur dan penghormatan atas jasa para pejuang kemerdekaan. Jangan sampai kehadiran peserta upacara online hanya terkesan formalitas untuk menghindari sanksi administrasi belaka.
Berharap meskipun upacara HUT RI dilakukan secara virtual bagi PNS, pegawai BUMN, BUMD, TNI/Polri ataupun instansi lainnya tetap bisa menjaga esensi dari upacara tersebut yaitu disiplin, tanggung jawab dan penghormatan kepada perjuangan para pahlawan kemerdekaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H