Pandangan ini yang akhirnya membuat saya berpikir bahwa kini Fadli Zon telah menjadi sahabat baru Jokowi. Saya teringat bahwa segala sesuatu di dunia ini khususnya dalam panggung politik bersifat Dinamis.Â
Dulu Lawan Kini Sahabat. Dulu Sahabat Kini Lawan
Berusaha memutar waktu, dulu saya mengenal sosok Fadli Zon dengan pernyataan kontroversial dan kritik pedas kepada pemerintahan kini nyaris saya tidak pernah mendengar hal serupa pada pemerintah Jokowi yang kedua. Kondisi ini identik seperti Singa yang Tumpul Gigi artinya dulu begitu kuat mengaum kini semenjak salah satu gigi tumpul lebih banyak memilih diam. Diam adalah Emas, bisa jadi filosofi ini dipegang oleh Fadli Zon saat ini.
Pasti adalah alasan tersendiri mengapa Jokowi mempercayakan penghargaan tertinggi sipil tersebut diberikan kepada sosok Fadli Zon yang dulu dikenal oleh masyarakat sebagai lawan politik yang kerapkali melancarkan kritikan dan strategi menentang kepimpinan Jokowi. Namun saya hanya sebagai warga biasa yang hanya bisa menerima keakraban yang tengah terjalin antara Fadli Zon dan Jokowi seiring masuknya tokoh-tokoh Gerindra dalam lingkaran pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H