Banyak orang mengajukan resign dari tempat kerja karena alasan pekerjaan saat ini terkesan monoton, tidak sesuai dengan background pendidikan hingga tidak sesuai minat (passion).
Mungkin juga hal ini dirasakan oleh Kompasianer dalam dunia kerja. Memang ada rasa kurang nyaman jika kita bekerja dengan tidak sepenuh hati.Â
Ini juga terjadi oleh salah satu teman kerja yang mengeluh bahwa posisi marketing dirasa bertentangan dengan pendidikannya sebagai Sarjana Teknik dari kampus terkemuka. Ini membuat dirinya tidak bekerja sepenuh hati dan mengeluh ingin resign.
Berbeda dengan office boy di kantor. Saya melihat dirinya begitu cerita setiap hari. Bila jam kerja staff pukul 08.00, dirinya dituntut datang lebih awal sekitar jam 7 pagi.Â
Tidak heran ketika kita sampai kantor, si OB terlihat ramah menyapa sambil tetap tangan memegang sapu membersihkan ruangan kantor. Bahkan ketika kami sering menitip sarapan atau makanan siang. Dirinya tetap antusias melakukan meskipun saya yakin dirinya pasti lelah seharian membersihkan kantor yang cukup besar.
Saya pernah bertanya, kenapa bisa energik dalam bekerja? Tidak pernahkah ada rasa minder bekerja sebagai Office Boy?
"Jaman sekarang susah cari kerjaan baru dan saya sudah nyaman kerja disini bersama orang-orang di kantor"
Bagi saya jawaban seperti ini sederhana tapi mengajarkan hal terpenting yaitu bagaimana mencintai pekerjaan.
Ketika seseorang belum mencintai pekerjaannya maka jangan kaget dirinya lebih sering dilanda rasa jenuh, iri dengan posisi orang lain, tidak bersemangat bekerja hingga senang membandingkan pekerjaan dirinya dengan orang sekitar ataupun perusahaan lain.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan bagaimana membangun rasa cinta terhadap pekerjaan kitaÂ
#1. Banyak orang berharap ingin bekerja di posisi kita
Sadar atau tidak, banyak orang yang ingin bekerja di posisi yang kita raih saat ini. Bahkan posisi sebagai office boy, sopir, sales, kurir, ataupun security yang sering dipandang sebelah mata justru masih banyak peminatnya.