"Tenang dan berdoalah kepada Tuhan agar kita bisa selamat. Aku akan menguatkan akarku ke tanah" kata si Beringin dengan yakin
Seketika akar-akarnya tumbuh membesar, menjalar disepanjang tanah dan masuk semakin ke dalam tanah seakan ingin berpegangan kuat dengan bumi.
Suara bergemuruh mulai terdengar dari arah sungai. Beringin, Kakek dan Punai sadar air bah sebentar lagi akan menyapu daratan. Dengan susah payah akhirnya Kakek Sobri bisa berada di dahan beringin tepat disamping sangkar Si Punai.
Seketika muncul air berwarna coklat dalam jumlah besar ke arah mereka. Air tersebut memenuhi sungai dan menghanyutkan segala sesuatu dilalui. Kini Beringin siap untuk bertahan terhadap derasnya air banjir tersebut.
Tidak butuh waktu lama, hanya hitungan detik rumah dan ladang Kakek Sobri hancur dan terbawa hanyut air Banjir.
Beringin menahan dengan sekuat tenaga. Semakin dieratkan akarnya untuk berpijak di tanah. Jangan sampai dirinya kalah akan derasnya air banjir. Jika dirinya kalah berarti Kakek, Beringin dan Punai bisa mati saat itu juga.
Air Bah mengalir deras menuju ke arah desa. Terdengar suara teriakan warga meminta tolong. Kakek melihat banyak warga yang berlari menghindari banjir. Pemandangan yang sangat menakutkan melihat air berjumlah besar dan menghancurkan seisi desa.
Berjam-jam lamanya kakek bertahan di atas dahan Beringin. Tidak terasa malam pun dilalui Kakek Sobri dan Burung Punai di atas dahan Beringin. Mereka sesekali bercerita dan saling menyemangati satu dengan lainnya hingga tanpa sadar Beringin, Punai dan Kakek pun tidur terlelap.
Sinar pagi tiba-tiba muncul di ufuk timur pertanda pagi akan segera tiba. Punai terbangun dari tidurnya dan seperti biasanya mengeluarkan suara kicauan untuk membangunkan Kakek dan Beringin.
Mereka takjub, air sungai sudah mulai surut. Meskipun kondisi masih porak-poranda namun mereka bertiga bisa selamat bersama dari terjangan air bah. Sejak saat itu persahabatan mereka semakin erat dan membuktikan bahwa manusia bisa hidup berdampingan dengan Beringin dan Burung Punai.
Kakek, Beringin dan Punai selalu menjaga satu dan lainnya. Inilah arti persahabat yang tidak dilekang oleh waktu. Sejak saat itulah akar beringin tumbuh menjalar dan kuat ke tanah dan terdapat akar ranting yang menjulang ke bawah yang sempat digunakan Kakek Sobri naik ke dahan.Â