Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

7 Cara Jitu Menghindari Pelecehan Seksual (Pada Anak)

25 Juli 2020   10:05 Diperbarui: 25 Juli 2020   10:39 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para Anak Kecil Latihan Beladiri. Sumber Orami Parenting

Anak seringkali menjadi obyek sekaligus korban dari pelecehan yang dilakukan orang dewasa. Ini karena mereka dipandang sebagai makhluk tidak berdaya.

Menguntip data dari Komnas Perempuan melalui berita CNN, disebutkan bahwa pada periode 2016-2018 telah terjadi 17.088 kasus pelecehan seksual dimana 8.797 kasus  merupakan kasus pemerkosaan. Berdasarkan data ini kita dapat mengkalkulasi bahwa 1 hari terjadi setidaknya 8 kasus pemerkosaan di Indonesia (Berita lengkap klik disini). Data ini sangat mengakhwatirkan mengingat pelecehan seksual khususnya yang terjadi pada anak tidak hanya meninggalkan trauma namun juga mempengaruhi perkembangan anak.

India bahkan menjadi negara dengan tingkat pelecehan seksual pada anak tertinggi di dunia. Berdasarkan data The National Crime Records Bureau (NCRB) yang dikutip dari Republika.co.id diinfokan bahwa telah terjadi 19 ribu kasus pemerkosaan pada tahun 2016. Hal yang memprihatinkan 40 persen korbannya adalah anak-anak (berita lengkap klik disini) 

Tindakan kekerasan dan pelecehan seksual khususnya pada anak bisa terjadi kapan pun dan dimana pun kita berada bahkan di lingkungan yang kita anggap aman sekalipun bisa terjadi tindakan seperti ini. Meskipun aksi ini cukup sering terjadi di masyarakat bukan berarti kita tidak dapat mencegahnya.

Saya memiliki 7 cara jitu yang mungkin saya berguna bagi para wanita ataupun anak-anak bila berada pada situasi yang beresiko terjadi kekerasan dan pelecehan seksual. Apa saja?

#1 Bertingkah layaknya seorang agen intel/polisi

Pada kondisi yang kritis pun sebaiknya anda dapat berpikir dengan jernih karena dengan pikiran jernih segala solusi dapat tercipta. Ketika anda berada pada posisi korban yang hendak menerima perlakukan kekerasan atau pelecehan seksual dari orang tidak dikenal. Beraktinglah layaknya anda seorang intel/agen polisi yang sedang ditugaskan di lapangan untuk mengungkap suatu kasus. 

Caranya cukup sederhana. Peganglah bagian kerah baju atau pegang bagian telinga layaknya agen rahasia di serial televisi sambil berkata,

Kijang satu, Kijang satu. Target sasaran pelecehan seksual yang diincar sudah ada di depan saya. Segera kerahkan pasukan untuk menuju lokasi penggerebekan.

Ketika anda bisa berakting dengan menyakinkan maka pelaku akan berpikir bahwa anda adalah agen intel atau polisi yang sedang menyamar. Cara ini akan membuat pelaku berpikir dua kali dan memilih untuk pergi karena kekhawatiran akan kehadiran pasukan polisi untuk menangkapnya.

#2 Katakan anda adalah penderita HIV/AIDS atau memiliki penyakit menular

Sedari kecil kita memang diajarkan untuk tidak boleh berbohong namun saya mengenal istilah white lies yaitu sebuah kebohongan untuk kebaikan. Ketika anda berada pada posisi yang tidak menguntungkan dan bahkan anda menjadi sasaran pemerkosaan. Anda bisa berbohong bahwa anda adalah penderita HIV/AIDS atau memiliki penyakit menular.

Adakalanya pelaku seakan sudah dipenuhi oleh nafsu setan namun ketika mereka berhadapan dengan orang yang memiliki penyakit menular dan berbahaya. Bisa jadi pelaku berpikir berulang kali untuk melakukan aksinya. Resiko tertular penyakit tetap menjadi momok menakutkan pada seseorang sehingga ketika anda mengatakan bahwa anda seorang penderita HIV/AIDS, bisa jadi alasan ini bisa menyelamatkan anda dari tindakan pelecehan seksual.

#3 Beraktinglah seperti waria

Pelaku menjadikan anda sebagai obyek sasaran pelecehan seksual karena anda memiliki daya tarik bagi dirinya. Ubahlah pemikiran pelaku ini menjadi hal sebaliknya yaitu membuat anda tidak menarik lagi bagi si pelaku. 

Sekali lagi untuk tips dan trick ini membutuhkan keterampilan akting yaitu berpura-pura sebagai waria. Mengapa? Karena bagi para pelaku, mereka cenderung geli dan takut jika berhadapan dengan waria. Bukan maksud mendiskriminasikan para kaum waria namun kondisi ini dapat menjadi cara anda terhindar dari kekerasan seksual.

Anda hanya perlu berbicara, bertingkah dan memiliki gestur layaknya waria. Jangan ragu jika perlu anda berakting agresif dengan menggoda balik si pelaku. Ini membuat pelaku merasa Ilfeel dan menganggap anda sudah tidak menarik lagi. Akhirnya pelaku memilih meninggalkan anda.

Stocking Berbulu Yang Lagi Populer. Sumber Liputan6.com
Stocking Berbulu Yang Lagi Populer. Sumber Liputan6.com

Tidak hanya itu saat ini beredar juga stocking berbulu seperti layaknya kaki seorang pria di berbagai media belanja online. Stocking ini pernah diulas dalam sebuah berita online dimana banyak digunakan oleh wanita di Jepang sebagai cara untuk menghindari pelecehan dan pemerkosaan yang marak terjadi disana. Cara ini juga dapat anda terapkan sebagai bentuk antisipasi.

#4 Beraktinglah Kesurupan atau menjadi orang gila

Jangan salah, di luar sana banyak pria yang memiliki rasa takut dengan dunia hantu. Tidak ada salahnya ketika anda berada pada situasi kritis, anda berakting seperti orang kesurupan. Anda bisa berpura-pura kesurupan miss kunti, pocong, hantu nenek gayung, jin harimau, hantu jeruk purut, suster ngesot ataupun hantu suster keramas. Gunakan referensi film horor yang anda ketahui dan cobalah untuk berakting layaknya sedang dimasuki oleh sosok hantu.

Anda dapat tertawa seperti miss kunti, menjerit, mengacak-acak rambut, bertingkah seperti harimau sambil berteriak "Aing Teh Macan" dan kemudian mengaum layaknya harimau.

Pria yang bertubuh kekar pun kadangkala ketika menemui orang kesurupan justru memilih menghindar atau bahkan bagi yang bernyali ciut akan lari terbirit-birit. Ini karena di pikiran mereka, ada sosok menakutkan dalam diri anda sehingga lebih baik menjauh dari sosok tersebut.

Berakting menjadi orang gila juga dapat menjadi alternatif. Orang pada umumnya menghindari jika berdekatan dengan orang gila karena seringkali orang gila melakukan tindakan yang tidak bisa ditebak. Anda bisa mengacak-acak rambut, menangis sambil kaki menggosok-gosok ketanah, melempar barang sambil mengeluarkan bahasa yang tidak dipahami ataupun respon lainnya. Intinya anda hanya perlu menunjukkan perilaku yang membuat pelaku justru merasa takut.

# 5 Pahami titik terlemah manusia

Belajar beladiri memang sangat penting karena dapat menjadi cara melindungi diri dari hal yang tidak diinginkan. Namun seringkali anda tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk mendalami seni beladiri.

Cara lainnya cukup memahami titik terlemah pada manusia. Dengan mengetahui ini, anda dapat melindungi diri meski tidak memiliki bekal seni beladiri.


Kita sering menonton aksi dimana seseorang memukul bagian uluhati/perut dan seketika orang yang terkena pukulan langsung jatuh tersimpuh menahan sakit di perut. Ini karena uluhati adalah salah satu titik terlemah. Orang yang terkena pukulan di bagian ini akan merasakan kesakitan yang luar biasa karena merupakan organ vital dengan banyak syaraf pendukung.

Sekitar kemaluan juga menjadi titik terlemah pria. Tendang saja di titik ini maka pria akan langsung jatuh menahan sakit karena terdiri dari banyak syaraf reproduksi. Korban dapat melakukan tendangan atau dengkulan dari arah bawah untuk melumpuhkan si pelaku.

Mata juga merupakan organ tubuh yang rentan. Ketika anda mencolok, meninju atau melukai bagian mata akan membuat orang lain merasakan kesakitan dan penglihatan pelaku akan berkurang. Kondisi ini dapat dijadikan momen untuk melarikan diri.

#6 Hapalkan beberapa kontak darurat

Kemajuan teknologi khususnya dalam telepon seluler membuat orang malas untuk menghafalkan kontak telepon. Ini karena cukup mencari di aplikasi kontak telepon akan langsung muncul nomor telepon yang dituju. Bagi saya setiap orang perlu setidaknya menghafal 1 kontak orang terdekat sebagai kontak darurat apabila anad terjadi sesuatu.

Saran saya untuk antisipasi tindakan pelecehan seksual sebaiknya anak ataupun para wanita menghafal setidaknya 2 kontak. Kontak pertama ada;llah keluarga/sahabat/orang terdekat ini bertujuan untuk memberikan informasi kondisi anda. Kontak kedua adalah seseorang yang berprofesi sebagai aparat hukum yang anda kenal. Tujuannya untuk membantu anda disaat berada pada situasi yang membahayakan. Seorang aparat hukum seperti polisi atau TNI pasti memiliki jaringan luas yang bisa membantu anda disaat yang tidak aman.

#7 Bawalah alat pelindung diri emergency

Banyak peralatan disekitar kita yang bisa digunakan sebagai media pelindung diri disaat kondisi berbahaya. Contohnya saat ini banyak dijual paper spray (semprotan lada) yang dapat digunakan untuk menyerang mata lawan agar tidak berdaya. Jika kesusahan untuk mendapatkan paper spray, kita dapat membuatnya sendiri dengan menggunakan bubuk merica ditambah cabai yang sudah diolah ditempatkan di media botol semprot.

Selain paper spray, masih ada alat lain yang bisa digunakan seperti jarum pentul yang sering digunakan untuk merapihkan jilbab, ujung pulpen, sisir, ataupun gunting kuku  yang sering dibawa oleh para wanita maupun anak-anak. Ketika anda berada pada posisi panik dan tidak ada orang lain disekitar anda untuk membantu maka lakukan segala gerakan reflek dengan menggunakan media yang ada disekitar anda. Harapannya pelaku dapat dilumpuhkan atau mendapatkan cidera sehingga anda terbebas dari kondisi tidak mengenakkan.

Demikian 7 tips dan trik semoga dapat bermanfaat. Jika anda mempunyai anak gadis yang masih butuh pengawasan, bisa menginfokan trick dan tips ini sehingga mereka dapat melindungi diri apalagi terjadi sesuatu yang tidak diinginkan khususnya terkait pelecehan seksual.

Semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun