Anak seringkali menjadi obyek sekaligus korban dari pelecehan yang dilakukan orang dewasa. Ini karena mereka dipandang sebagai makhluk tidak berdaya.
Menguntip data dari Komnas Perempuan melalui berita CNN, disebutkan bahwa pada periode 2016-2018 telah terjadi 17.088 kasus pelecehan seksual dimana 8.797 kasus  merupakan kasus pemerkosaan. Berdasarkan data ini kita dapat mengkalkulasi bahwa 1 hari terjadi setidaknya 8 kasus pemerkosaan di Indonesia (Berita lengkap klik disini). Data ini sangat mengakhwatirkan mengingat pelecehan seksual khususnya yang terjadi pada anak tidak hanya meninggalkan trauma namun juga mempengaruhi perkembangan anak.
India bahkan menjadi negara dengan tingkat pelecehan seksual pada anak tertinggi di dunia. Berdasarkan data The National Crime Records Bureau (NCRB) yang dikutip dari Republika.co.id diinfokan bahwa telah terjadi 19 ribu kasus pemerkosaan pada tahun 2016. Hal yang memprihatinkan 40 persen korbannya adalah anak-anak (berita lengkap klik disini)Â
Tindakan kekerasan dan pelecehan seksual khususnya pada anak bisa terjadi kapan pun dan dimana pun kita berada bahkan di lingkungan yang kita anggap aman sekalipun bisa terjadi tindakan seperti ini. Meskipun aksi ini cukup sering terjadi di masyarakat bukan berarti kita tidak dapat mencegahnya.
Saya memiliki 7 cara jitu yang mungkin saya berguna bagi para wanita ataupun anak-anak bila berada pada situasi yang beresiko terjadi kekerasan dan pelecehan seksual. Apa saja?
#1 Bertingkah layaknya seorang agen intel/polisi
Pada kondisi yang kritis pun sebaiknya anda dapat berpikir dengan jernih karena dengan pikiran jernih segala solusi dapat tercipta. Ketika anda berada pada posisi korban yang hendak menerima perlakukan kekerasan atau pelecehan seksual dari orang tidak dikenal. Beraktinglah layaknya anda seorang intel/agen polisi yang sedang ditugaskan di lapangan untuk mengungkap suatu kasus.Â
Caranya cukup sederhana. Peganglah bagian kerah baju atau pegang bagian telinga layaknya agen rahasia di serial televisi sambil berkata,
Kijang satu, Kijang satu. Target sasaran pelecehan seksual yang diincar sudah ada di depan saya. Segera kerahkan pasukan untuk menuju lokasi penggerebekan.
Ketika anda bisa berakting dengan menyakinkan maka pelaku akan berpikir bahwa anda adalah agen intel atau polisi yang sedang menyamar. Cara ini akan membuat pelaku berpikir dua kali dan memilih untuk pergi karena kekhawatiran akan kehadiran pasukan polisi untuk menangkapnya.
#2 Katakan anda adalah penderita HIV/AIDS atau memiliki penyakit menular