Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Pembicara Seminar [Meski Hanya di Rumah] Saat Pandemi, Siapa Takut

11 Juli 2020   11:10 Diperbarui: 11 Juli 2020   11:29 951
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Webinar MABAR#2. Dokumentasi WAG Alumni BARIS

Menjadi manager bukanlah sesuatu yang instan sehingga butuh waktu dan proses untuk mencapai hal tersebut terkecuali itu merupakan perusahaan keluarga. Saya pun mengawali karir sebagai staff marketing.

Setahun kemudian naik jabatan menjadi asisten manager distribusi kemudian dipercaya untuk naik level menjadi area manager yang bertanggung jawab terhadap pengembangan cabang perusahaan di Jawa Timur dan Jawa Tengah serta menjalin kerjasama dengan distributor baik di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta hingga luar pulau.

Untuk menjadi manager, kita harus bisa menyiapkan mental. Ini karena kita ibarat nahkoda dalam suatu divisi yang mengarahkan anggota menyeberangi lautan dengan berbagai tantangan seperti arah angin, badai, ombak, ataupun serangan bajak laut hingga akhirnya bisa mencapai tujuan yang kita inginkan. Untuk itu menjadi manager juga harus memiliki beberapa keterampilan seperti :

  1. Leadership (kepemimpinan), manager harus bisa memimpin untuk bawahannya untuk mencapai tujuan yang diinginkan
  2. Problem solving (pemecahan masalah), manager harus terbiasa mencari solusi terhadap permasalahan yang terjadi.
  3. Decision making (membuat keputusan), manager mampu membuat keputusan yang berkenaan dengan tanggungjawabnya untuk memajukan perusahaan serta bersedia bertanggungjawab terhadap keputusan yang dibuat.
  4. Good communicator and listener (pembicara dan pendengar yang baik), manager harus bisa memberikan instruksi atau arahan yang jelas agar dipahami oleh bawahannya serta dapat menjadi pendengar yang baik terhadap saran, masukan atau kendala dari bawahannya.

Ada pertanyaan menarik yang disampaikan oleh peserta, bagaimana memotivasi diri untuk bisa mencapai level manager di suatu perusahaan nanti?

Saya memberikan jawaban berdasarkan pengalaman. Dalam hidup, kita harus bisa memproyeksikan seperti apa karir kita 5-10 tahun ke depan. Sama seperti saya, bahkan saya saat masih kuliah sudah memproyeksikan setelah lulus kuliah bekerja di perusahaan swasta dan di usia 35 harus sudah di level manager.

Pola pikir seperti ini secara tidak langsung akan tertanam di alam bawah sadar dan menjadi motivasi kita saat berkarir. Saya bersyukur impian saya bisa terwujud sebelum berusia 30 tahun. Ini adalah rejeki dan pencapaian yang luar biasa dalam hidup saya.

Saya memberikan masukan setidaknya 2-3 tahun bekerja, kita perlu naik 1 level baik menjadi supervisor, kepala sub bagian, ataupun asisten manager.

Ini didasarkan selama masa tersebut kita sudah memahami pola bekerja, tugas, hingga tanggung jawab sehingga dianggap layak untuk membantu tugas manager atau kepala bagian. Ketika kita sudah memasuki usia 5 tahun keatas maka targetkan diri untuk naik di level lebih atas lagi yaitu manager. 

Mungkin ada karyawan yang bisa menunjukkan prestasi gemilang sehingga naik ke posisi ini lebih cepat namun rata-rata seorang pekerja bisa menapaki posisi manager di 5 tahun bekerja.

Jadi ketika seorang karyawan sudah bekerja lebih dari 10 tahun namun karir masih stagnan sebagai staff bisa saja tidak ada prestasi yang dilihat oleh manajemen perusahaan, tidak ada peluang kenaikan jabatan, ataupun dalam dirinya memang tidak berniat menjadi atasan.

Khusus pada tidak adanya peluang kenaikan jabatan, tidak ada salahnya bila kita mencoba melihat peluang di perusahaan lain untuk meningkatkan karir kita. Hal ini wajar dan lumrah terjadi mengingat ada posisi manager umumnya baru tersedia ketika ada perluasan usaha/divisi, manager sebelumnya pensiun/meninggal atau dimutasi. Sehingga tidak heran peluang untuk naik jabatan akan terasa lama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun