Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Tidak Cocok dengan Rekan Kerja, Haruskah Buru-buru Resign?

6 Juli 2020   10:55 Diperbarui: 18 Juli 2020   11:00 2305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi konflik dengan rekan kerja (Sumber: www.independent.co.uk)

Sejatinya bukan dia yang menggaji kita dan statusnya pun juga pasti sesama karyawan terkecuali kita bermasalah dengan atasan atau owner maka resign bisa jadi suatu pilihan.

Perlu sekali-kali kita menanamkan pemikiran cuek dengan mengguatkan istilah, "masa bodo, bukan kamu ini yang gaji saya". Pada kondisi ini, pemikiran ini sangat dibutuhkan karena memang kita maupun rekan kerja yang tengah berkonflik status sama yaitu karyawan.

Selagi kita bisa menunjukan kinerja dan prestasi kepada perusahaan kenapa harus memusingkan diri dengan permasalahan dengan rekan kerja.Ketika kita terlalu baper ketika muncul konflik maka dimanapun kita bekerja, ketika muncul konflik dengan rekan kerja pasti selalu memilih jalan yang sama yaitu resign.

Ketiga, senioritas di kantor justru memperkuat mental kita.
Tidak sedikit kisah rekan kerja senior seakan menzolimi rekan junior. Teman saya pernah bercerita bahwa di kantornya, rekan kerja senior memperlakukan dirinya secara semena-mena seperti urusan fotocopy dokumen selalu diserahkan pada dirinya, tugas kantor dibebankan kepadanya, meeting disuruh presentasi dan sebagainya.

Memang tidak enak jika diperlakukan seperti itu tapi ingat justru ada manfaat yang bisa kita ambil dari kejadian itu daripada langsung memutuskan untuk resign. 

Saat teman saya disuruh menfotocopikan berkas dan memberikannya ke tiap departemen. Dirinya menjadi tahu bahwa dokumen tersebut terbagi menjadi menjadi dokumen biasa, dokumen penting, dokumen rahasia. 

Pembagian ini ternyata berdasarkan topik yang termuat dalam dokumen. Saat pemberian dokumen ke tiap departemen ternyata dia bisa kenal banyak orang di kantor tersebut. Manfaat lain justru muncul dari hal tidak terduga.

Ketika diberikan tugas yang berlebih atau disuruh presentasi justru kita menjadi lebih paham tentang tugas kita. Bisa jadi setelah melewati hal tersebut dalam jangka waktu lama, justru kita lebih memiliki pengalaman dan ilmu yang tinggi dibandingkan senior kita. Ini karena kita terbiasa untuk mengerjakan banyak tugas yang berbeda dan belajar tentang materi yang akan disiapkan saat presentasi.

Ketika kita lebih terampil dan matang dari sisi mental. Peluang dipromosikan jabatan pun terbuka lebar. Bisa jadi saat ini Anda adalah rekan junior namun di tahun depan Anda adalah atasan dari senior tersebut. Jadi ambil setiap hikmah dari sikap senior terhadap kita.

Keempat, masih ada pilihan untuk pindah divisi atau mutasi
Ketika kita memang sudah tidak nyaman dengan rekan kerja namun sayang untuk resign maka pengajuan untuk pindah divisi atau mutasi bisa lebih baik dibandingkan resign. Ini karena mencari pekerjaan baru bukan perkara mudah. 

Peluang tersebut masih besar terjadi selagi kita bisa mengajukan dengan alasan yang tepat kepada manajemen serta tersedianya posisi untuk Anda di divisi/area cabang lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun