Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Roti Berjamur Nyaris Membuatku Pingsan

1 Juli 2020   11:24 Diperbarui: 1 Juli 2020   11:34 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sempat mengalami keracunan makanan karena roti yang ternyata sudah berjamur. Pengalaman pertama saat masih kuliah di semester 2. Sebagai mahasiswa perantau pasti selalu berusaha melakukan pengiritan sebisa mungkin. Apalagi saat itu pada semester awal masih banyak kebutuhan pribadi maupun kuliah yang membutuhkan pengeluaran besar.

Alhasil mengirit dari sisi makanan adalah pilihan yang dianggap tepat saat itu. Saya pun membeli roti untuk sarapan atau sekedar cemilan saat merasa lapar di kos. 

Roti yang saya pilih adalah roti tawar karena selain isinya banyak juga dapat menghemat budget. Sekali lagi saya pun mempertimbangkan sisi ekonomis maka sebisa mungkin saya mencari roti tawar yang harganya paling murah meski bukan dari brand terkenal. Menurut saya toh rasanya sama jadi kenapa harus cari yang mahal.

Saya pun membeli roti yang masa expired 3 hari lagi. Ternyata saya baru tahu jika masa expired roti tidak terlalu lama. Rata-rata masa expired 3-5 hari untuk roti yang dijual di supermarket atau minimarket. Tergolong cepat memang apabila dibandingkan roti kering yang bisa bertahan hingga berbulan-bulan.

Setiap pagi saya pun makan roti dengan diolesi selai coklat untuk penambah rasa. Begitu pun saat sore atau malam juga makan roti untuk mengganjal perut. Cukup 1 helai roti sudah membuat perut terrasa kenyang sehingga tanpa sadar disaat masa expired masih ada roti yang tersisa.

Siang itu saya entah kenapa merasa lapar dan malas untuk keluar kos untuk mencari makan siang. Akhirnya memilih memakan roti yang tersisa. Kesalahan saya adalah tidak mengecek kondisi roti jadi langsung diisi selai coklat dan dimakan. 2 Jam kemudian ketika menjelang sore, saya beraktivitas keliling kompleks untuk menghilangkan rasa bosan. 

Ketika hendak balik menuju kosan, perut tiba-tiba terasa mulas seperti ingin Buang Air Besar (BAB). Pikiranpun masih positif bahwa ini gejala ingin BAB saja. Hal aneh mulai terasa saat di toilet, perut terasa melilit tapi sakitnya bukan karena ingin BAB. Bolak-balik saya dari kamar kos ke toilet tapi tetap sama ini sakit berbeda.

Keringat dingin keluar disekujur tubuh terutama di wajah dan leher. Saya ingat saya meringkuk kesakitan diatas kasur dan tanpa sadar sprei kasur basah karena keringat dingin yang terus keluar dari badan.

Akhirnya saya putuskan beli susu murni di minimarket terdekat serta minum teh tawar. Tidak butuh waktu lama, perut bergejolak dan akhirnya saya memuntahkan isi perut. 4 kali saya bolak-balik ke toilet hanya untuk muntah. Mata terasa pusing dan untuk berjalan saja begitu susah. Bahkan saya sempat merangkak ke kamar mandi karena tidak kuat berdiri.

Saat saya muntah keempat kalinya, kepala sudah terasa pusing dengan kondisi perut masih sakit. Dalam hati saya mungkinkah nanti saya pingsan di dalam kamar tanpa ada yang tahu. Rasa was-was pun datang. 

Seketika saya coba menghubungi teman yang ambil kuliah di bidang kesehatan. Diinfokan sepertinya saya keracunan makanan dari makanan yang expired. Akhirnya saya mengingat bahwa tadi siang sempat makan roti. Setelah saya cek ternyata roti sudah expired 1 hari lalu dan ada sedikit jamur hitam sehingga saya tidak sadar bahwa roti itu sudah expired kemarin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun