Adakah istana di Bali?
Oh ada. Istana Tampak Siring
Pertanyaan dan jawaban ini begitu sering terucap ketika membahas keberadaan istana di Bali. Tidak salah karena di Bali memang terdapat Istana Tampak Siring yang terletak di Kabupaten Gianyar. Istana ini merupakan tempat khusus yang dibangun oleh pemerintah pusat untuk peristirahatan presiden beserta keluarga maupun untuk menerima tamu negara.Â
Bisa dikatakan bahwa istana Tampak Siring bukan menjadi tempat kediaman keluarga kerajaan melainkan tempat aktivitas untuk Presiden layaknya Istana Bogor, Istana Cipanas, Istana Merdeka ataupun Istana Gedung Agung di Yogyakarta.
Banyak juga pertanyaan apakah di Bali masih ada kerajaan yang eksis hingga sekarang layaknya Kesultanan Yogyakarta dan Surakarta yang keberadaannya masih banyak dibahas oleh masyarakat umum.Â
Sedikit informasi bahwa di Bali sejak berabad-abad lalu telah berdiri puluhan kerajaan lokal yang eksistensinya masih bisa dirasakan hingga saat ini. Bahkan jumlah istana dan raja yang ada di Bali mengalahkan Yogyakarta.Â
Percaya atau tidak ada puluhan kerajaan di Bali yang masih eksis hingga saat ini. Jumlah ini tentu saja menggungguli jumlah kerajaan yang eksis di Yogyakarta ataupun di Pulau Jawa (daftar lengkap puri di Bali klik disini).
Apabila sahabat kompasiana berkunjung ke Bali dan menemukan suatu tempat tinggal dengan corak budaya bali bertuliskan Puri atau Puri Agung maka dapat dipastikan sahabat kompasiana menemukan tempat tinggal keluarga kerajaan.Â
Sebut saja Puri Agung Gianyar, Puri Agung Ubud, dan Puri Agung Sukawati yang terletak di Kabupaten Gianyar; Puri Satria, Puri Pemecutan, Puri Jero Kuta yang terletak di Denpasar; Puri Agung Tabanan, Puri Kediri, Puri Kaleran yang terletak di Kabupaten Tabanan; Puri Bangli, Puri Negara, Puri Agung Karangasem dan masih banyak puri lainnya yang tersebar di Pulau Bali.Â
Puri atau Jero Agung yang ada di Bali tidak jauh berbeda dengan keraton yang terdapat di Yogyakarta yang menjadi tempat tinggal bagi mereka yang memiliki silsilah kerajaan. Jika di Yogyakarta terdapat gelar seperti Gusti Raden Mas, Gusti Raden Ajeng, Raden Ajeng/Raden Ayu, ataupun Raden yang merunjuk bahwa orang tersebut masih memiliki darah biru baik secara langsung atau masih kerabat kerajaan.Â