Selain PRJ, aktivitas seperti Car Free Day, tempat wisata dan pusat perbelanjaan juga ikut ditutup sementara. Sontak aktivitas warga Jakarta lebih banyak dihabiskan di dalam rumah atau kamar. Suatu rutinitas yang terasa menjenuhkan apalagi bagi mereka yang terbiasa berkumpul dan menghabiskan waktu di tempat umum.
Kejenuhan semakin bertambah karena pembatasan aktivitas melalui social distancing yang lebih dikenal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ibukota bukan dalam hitungan hari namun sudah lebih dari 2 bulan.Â
Ibarat terkekang dalam sangkar karena keluar rumah terasa tidak aman sehingga aktivitas hanya seputar rutinitas rumahan seperti makan, nonton, main gadget, rebahan, tidur, dan berulang terus seperti itu.
Disisi lain perputaran ekonomi mulai melemah karena ada pemerintah membatasi ruang gerak usaha yang boleh operasional. Mau tidak mau, usaha akhirnya memilih tutup sementara termasuk sektor yang berkenaan dengan hiburan dan wisata.
Pelonggaran PSBB di Jakarta ibarat angin segar bagi warga Jakarta yang telah diliputi rasa kejenuhan. Pelonggaran ini diawali dengan penerapan New Normal atau tatanan baru dimana masyarakat mulai mencoba beraktivitas normal layaknya sebelum ada wabah pandemi namun tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti pengecekan suhu tubuh bila memasuki area/wilayah khusus, menggunakan masker, menjaga jarak, mengurangi kontak fisik dan sebagainya.
Penerapan New Normal di Jakarta yang dilaksanakan sejak Juni 2020 ibarat hadiah istimewa. Istimewa karena New Normal dilaksanakan berdekatan dengan Ulang Tahun Kota Jakarta.Â
Istilahnya warga Jakarta bereuforia merayakan kebebasan bagi dirinya sendiri khususnya kejenuhan selama PSBB sekaligus euforia bisa memperingati hari jadi kota Jakarta.
Tidak heran dalam hitungan hari sejak pemberlakuan New Normal, warga Jakarta berbondong-bondong pergi ke mall, cafe, tempat hiburan lainnya hingga beraktivitas pada kegiatan Car Free Day.Â
Sejak kemarin mulai muncul postingan aktivitas Car Free Day di Jakarta yang dipenuhi oleh warga khususnya para pengendara sepeda. Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah rindu dengan aktivitas normal seperti dulu sebelum ada Covid19.Pro dan Kontra pasti ada.
Bagi kalangan Pro, warga Jakarta juga seorang manusia biasa. Ibarat seekor burung yang terkurung dalam sangkar ketika sangkar burung terbuka maka ia akan terbang bebas kemanapun dirinya suka. Kebebasan adalah hak setiap orang maka ketika pemberlakukan New Normal maka menjadi moment kebebasan dalam arti tersendiri.