Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hubungan Internasional, Calon Jurusan Primadona Kampus

18 Juni 2020   12:28 Diperbarui: 18 Juni 2020   12:26 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Interaksi Kepentingan Antar Negara. Sumber gambar Rencanamu.com

Banyak masyarakat awam yang masih belum familiar dengan adanya jurusan/Prodi Ilmu Hubungan Internasional (HI) yang kini banyak dibuka oleh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Swasta (PTS) baik di Indonesia maupun Luar Negeri. Umumnya orang mengganggap bahwa mahasiswa lulusan HI memiliki prospek kerja sebagai Duta Besar atau di Kementerian Luar Negeri yang mengurusi kerjasama dengan negara lain.

Anggapan lainnya mahasiswa HI pasti pintar bahasa asing terutama inggris dan pintar berdiplomasi. Tidak salah karena memang mahasiswa HI terbiasa menggunakan bahan bacaan berbahasa inggris atau bahasa asing dan juga diajarkan tentang materi terkait diplomasi dan negosiasi.

Ibu Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri wanita pertama di Indonesia juga merupakan lulusan Hubungan Internasional UGM. Prestasi yang membanggakan dari soso Ibu Retno seperti keberhasilan melakukan diplomasi hingga Indonesia terpilih sebagai Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020 yang membuat dunia semakin mengenal potensi Indonesia, serta kemampuan diplomasi beliau yang handal dalam memulangkan lebih dari 1000 TKI dari Yaman yang saat itu dalam kondisi konflik.

Seiring waktu generasi milenial mulai melirik jurusan ini sebagai pilihan saat berkuliah nanti. Tidak heran peminatnya kian bertambah tiap tahun dan jurusan HI banyak ditawarkan di PTN/PTS di Indonesia.

Saya sebagai salah satu lulusan HI salah satu kampus di Jawa Timur melihat bahwa prospek ke depan untuk jurusan HI sangat besar dan bahkan dapat menjadi jurusan primadona di Ilmu Sosial layaknya jurusan pendidikan kedokteran pada keilmuan eksakta.

Apa yang mendasari hal tersebut?

Kaum milenial saat ini memiliki pola berpikir yang terbuka dimana ada budaya dan tradisi dari negara lain yang menarik untuk dipelajari. Disisi lain kesenangan masyarakat milenial untuk traveling ke luar negeri untuk menjelajahi keunikan wisata, budaya dan tradisi dari negara asing. Kondisi ini yang semakin membuat kaum milenial melihat bahwa jurusan HI sangat cocok untuk memperdalam terhadap ketertarikan mereka terhadap negara lain.

Ilustrasi Interaksi Kepentingan Antar Negara. Sumber gambar Rencanamu.com
Ilustrasi Interaksi Kepentingan Antar Negara. Sumber gambar Rencanamu.com

Selama saya menjalani kuliah di jurusan HI. Terdapat mata kuliah yang menjadi daya tarik saya yang suka akan budaya dan tradisi dari negara lain yaitu mata kuliah studi kawasan. Pada mata kuliah ini kita akan diminta untuk mempresentasikan diri sebagai warga negara yang terdapat pada kawasan mata kuliah tersebut. Misal saat saya mengambil studi kawasan Asean, saya terpilih bergabung dalam team representasi dari negara Laos, studi kawasan Eropa saya dalam team negara Swiss, MBP Asia Timur menjadi perwakilan negara Jepang dan masih banyak studi kawasan lainnya seperti amerika, asia selatan, negara Oceania dll.

Disini kita dituntut untuk belajar dan mencari tahu tentang kondisi geografis, demografis, tradisi, budaya, tempat wisata ataupun kondisi politik di negara tersebut seolah-olah kita lahir dan dibesarkan di negara tersebut. Hal menarik adalah tentu secara bergantian kita akan mempresentasikan negara yang kita wakili kepada mahasiswa lainnya.

Secara tidak langsung, saya banyak tahu bahwa negara A, B, C, D, dan lainnya ternyata mempunyai karakteristik yang berbeda dan menarik. Saya akhirnya tahu bahwa dulu Korea Utara dan Korea Selatan itu sempat tergabung dalam 1 negara. Ada pulau natal (Christmas Island) di Australia yang kini banyak ditempati oleh para imigran yang ingin ke Australia, Swiss itu memiliki lebih dari 2 bahasa negara yang diakui.

Hal yang menarik adalah mahasiswa HI tanpa disadari kemampuan analisa kritis kian terasah tiap semester. Salah satu faktornya karena selama kuliah akan ada banyak tugas yang dibuat per kelompok. Tujuannya agar kita dapat mendalami satu topik sehingga dapat disharingkan melalui presentasi sehingga bahan kuliah pada 1 mata kuliah akan dipaparkan secara bergantian antar kelompok.

Analisa kritis umumnya muncul pada sesi tanya jawab presentasi atau tugas dimana setiap orang pasti memilihi pemahaman masing-masing. Tidak heran jika suasana kuliah HI akan banyak muncul mahasiswa-mahasiswa kritis yang berusaha menyampaikan sudut pandang mereka yang dipahami berdasarkan pengalaman atau literatur yang mereka baca.

Tidak ada yang salah karena salah satu luaran yang ingin dicapai adalah terlahirnya mahasiswa yang memiliki jiwa kritis dan berkarakter. Harapannya ketika mahasiswa tersebut memiliki pengetahuan mendalam pada sebuah topik, dirinya akan berani menyampaikan informasi yang benar dalam sebuah forum.

Calon mahasiswa HI mungkin masih memiliki paradigma bahwa kedepan mereka akan bekerja di lingkup Kemenlu dan menjadi duta besar. Sebenarnya lulusan HI memiliki cangkupan kerja yang luas. Teman-teman saya bahkan ada yang bekerja di salah satu badan PBB, kerja di Multinational Company (perusahaan yang memiliki sektor usaha, pemasaran, atau cabang di negara lain), peneliti, LSM, hingga jurnalis berita internasional.

Cakupan pekerjaan yang luas inilah bisa menjadikan jurusan HI dapat menjadi primadona di ranah keilmuan sosial. Ini dikarenakan kaum milenial khususnya calon mahasiswa baru mulai memiliki ketertarikan dalam isu politik, ekonomi, sosial dan budaya sehingga secara prakteknya topik kajian tersebut begitu erat dibahas dan diperdalam dalam kuliah HI.

Isu perebutan wilayah seperti Laut Cina Selatan antara Cina dengan beberapa negara Asean, isu konflik Israel-Palestina, Isu Kashmir, Kekhawatiran Perang Dunia Ketiga (PD III), perpolitikan Amerika Serikat, perang dagang AS-China hingga kemunculan Cina yang digadang sebagai negara super power pengganti AS adalah topik yang selalu membutuhkan kajian dari sudut pandang mahasiswa HI.

Berikut adalah link beberapa universitas yang menawarkan jurusan HI di kampus mereka (klik disini). Semoga bermanfaat tulisan artikel ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun