Kemampuan ini saya dapatkan karena pengalaman dari tugas yang diberikan oleh atasan. Jadi jika sobat resign karena alasan atasan yang menyebalkan (terutama memberikan tugas/tanggungjawab yang berlebih), pahami bahwa itu demi kebaikan sendiri. Kelak jika sobat dipercaya sebagai pemimpin justru paham tentang tugas bawahan sehingga lebih bijak dalam bersikap. Belajarlah dari pengalaman.
4. Tidak ada Jenjang Karir yang Menjanjikan
Pahami dulu mengapa karir sobat terasa stagnan, apakah memang perusahaan memang tidak menyediakan karir yang tinggi? apakah posisi sobat saat ini bukan posisi yang strategis (misal admin, office boy, atau customer service dsb) yang membuat potensi jenjang karir kecil atau justru kompetensi sobat memang belum memenuhi untuk mendapatkan posisi karir yang lebih tinggi?
Pikirkan lagi jika memang berada diposisi ini. Salah satu cara bijak mengatasi kondisi ini, cobalah untuk meningkatkan kemampuan diri sobat misalkan saat ini sobat posisi admin namun dalam waktu senggang mencoba belajar akutansi dari teman di divisi accounting atau sobat berada di posisi OB tapi iseng mendalami kemampuan komputer.Â
Ini justru memberikan peluang besar kedepannya karena ketika ada posisi kosong dan sobat merasa lebih menjanjikan, setidaknya ada nilai jual untuk menawarkan diri untuk mengisi posisi tersebut. Ingat tidak sedikit orang justru loncat divisi karena adanya peluang dan kemampuan yang dimiliki.Â
Saya ingat ada admin jurusan yang ternyata dahulu adalah seorang parkir. Ketika ditawarkan posisi itu, dia berusaha keras belajar komputer dan teknik desain gambar. Alhasil, orang di jurusan baik dosen hingga mahasiswa tergantung pada beliau bila terkait administrasi. Masa depan tergantung dari seberapa besar usaha anda untuk merubahnya.
5. Resign karena Terhalang Ijin Keluarga
Kendala ini memang cukup pelik mengingat restu adalah pelancar jalan kita dalam bertindak. Banyak seorang wanita yang harus resign setelah menikah karena sang suami tidak memberikan ijin untuk bekerja atau seorang anak harus resign karena orang tua lebih menginginkan dirinya di posisi lain. Bila hati sobat ingin tetap bertahan di pekerjaan dan posisi sekarang.Â
Kunci terbaik adalah memberikan penjelasan misalkan pemasukan 2 orang lebih bisa menjadi tumpuan bila hanya bergantung pada pemasukan 1 orang atau ungkapkan bahwa sobat ingin mandiri dan sudah mencintai posisi dan pekerjaan saat ini. Keterbukaan tidak menutup peluang menghasilkan Harapan.
Bagi saya rencana untuk resign adalah hak semua orang namun sangat disayangkan bila keputusan itu diambil karena urusan pribadi dan tergesa-gesa. Ingatlah kata pepatah, Nasi telah menjadi bubur artinya penyesalan terjadi setelah hal buruk terjadi. Sebelum hal itu terjadi, pertimbangkan secara baik-baik dan mintalah saran dari keluarga/sahabat agar keputusan yang diambil tepat dan tidak disesali. Ditunggu sharing pengalaman di kolom komentar. Terimakasih
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H