Gunakanlah Foto Personal yang Baik
Saat melamar pekerjaan tentu kita harus mengirimkan surat lamaran beserta CV kepada perusahaan. Hal yang seringkali dianggap sepele justru menjadi penyebab banyak pelamar yang tidak dilirik oleh HRD ataupun interviewer yaitu terkait foto personal.Â
Memang ada istilah, jangan menilai seseorang dari foto tapi kenali secara langsung (don't judge a book by its cover). Tapi patut diingat dalam realitanya tingkat subjektivitas masih sangat berpengaruh besar selama proses seleksi.Â
Saya sempat mengelus dada jika melihat foto lamaran dengan pose santai, menggunakan kaos, berlatar dinding tembok apalagi tampak pintu/lemari kamar hingga foto selfie untuk melamar pekerjaan. Ingat jika sobat melamar di sebuah perusahaan yang prestige atau setidaknya bukan perusahaan abal-abal maka cobalah untuk menggunakan foto dengan tampilan dan latar yang baik.Â
Foto adalah representasi awal sosok anda bagi seorang selector. Saran saya gunakanlah jasa studio foto atau latar yang rata dan cerah serta gunakan atribut formal seperti kemeja (bila ada disertai dengan jas dan dasi) bagi pria serta blazer bagi wanita.Â
Memang ada pengorbanan biaya namun lihat efek kedepannya, kamu akan terlihat menawan dan lebih dilirik untuk diundang dibandingkan yang menggunakan foto ala kadarnya. Prinsip "Ada Pengorbanan Ada Hasil".
Berpenampilanlah yang Rapi Saat Seleksi Kerja
Ketika sobat diundang untuk seleksi kerja, tempatkan diri sobat sebagai seorang tamu yang baik. Sebagai tamu yang baik maka seidealnya juga harus berpenampilan yang baik.Â
Pernah suatu ketika saya menyeleksi para pelamar untuk posisi sopir distribusi. Disaat melintas di depan saya menuju ruang HRD, saya melihat ada yang memiliki rambut poni panjang kesamping alias cakar muka sendiri, menggunakan kaos, bersepatu sandal hingga berpakaian kusut.Â
Andai sobat berada diposisi HRD atau pimpinan perusahaan yang bertugas menyeleksi calon pelamar dan menemukan sosok seperti itu, apa reaksi sobat? Jika ada yang menjawab, tidak akan saya terima. Itu adalah jawaban yang sangat menohok. Diposisi saya, mereka akan masuk dalam kategori di pertimbangkan (nilai 40 dari skala 100) karena mereka tidak menghargai pihak yang mengundang.
Saran saya, gunakanlah setidaknya kemeja putih lengan panjang, celana kain, rambut rapi, sepatu formal dan gunakan aksesoris tambahan seperti jam tangan. Ini merupakan cara berpakaian yang lumrah dan terkesan baik bagi calon pelamar.Â
Tips dari saya, jika ada melamar untuk posisi staf atau dilevel experience gunakanlah kemeja cerah (tidak harus putih) dan celana kain slimfit bagi pria atau blazer bagi wanita dan gunakan parfum yang sesuai (aroma yang pas) karena itu menandakan anda seorang profesional dan bukan kelas pelamar amatiran.
Tataplah Mata Interviewer dan Jawablah dengan Tegas
Hal lumrah bila peserta menjawab pertanyaan dengan kepala menunduk atau tidak menatap wajah orang yang diajak berbicara ketika diberikan pertanyaan oleh interviewer. Alasan utama karena malu atau masih ada stereotip bahwa menatap orang saat berbicara tanda ketidaksopanan. Hilangkan pemikiran itu justru interviewer ingin melihat sosok anda saat diberikan pertanyaan.Â