Mohon tunggu...
H.I.M
H.I.M Mohon Tunggu... Administrasi - Loveable

Hanya orang biasa yang memiliki 1 hati untuk merasakan ketulusan, 1 otak untuk berpikir bijak dan 1 niat ingin bermanfaat bagi orang lain | Headliners 2021 | Best in Specific Interest 2021 Nominee

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Maksud Hadiah "Sepeda" Pak Jokowi

9 Desember 2018   22:22 Diperbarui: 9 Desember 2018   22:50 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memasuki akhir tahun pemerintahan Pak Jokowi bersama Pak Jusuf Kalla memang banyak gebrakan baru yang menuai pro dan kontra ditengah masyarakat. Setidaknya ada 1 gebrakan Pak Jokowi yang selalu menyita perhatian masyarakat dan bahkan diharapkan oleh banyak pihak yaitu pemberian hadiah sepeda disetiap kunjungan daerah ataupun kegiatan resmi kepresidenan. 

Setidaknya ada 2 hal menarik yang saya tangkap dari kegiatan pemberian sepeda ini yaitu: Pertama, ini menjadi cara berkomunikasi dan pendekatan seorang presiden kepada masyarakat. Tidak dipungkiri, cara ini terkesan berbeda bila dibandingkan dengan presiden RI sebelumnya. Dimasa Pak Jokowi setidaknya sudah ratusan sepeda diberikan sebagai hadiah ataupun apresiasi atas pencapaian seseorang. 

Kedua, cara ini tentu menjadi strategi Pak Jokowi untuk memperkuat citranya sebagai sosok pemimpin yang mengayomi dan dekat dengan masyarakat. Kekuatan media massa serta sosial media menjadi pendukung dalam membangun citra tersebut.

Bukan rahasia umum bila setiap aktivitas Pak Jokowi mengemas pemberian sepeda dalam bentuk pertanyaan justru menjadi bahan cerita menarik untuk diulas dan dibagikan melalui pemberitaan. Selalu ada kesan unik, lucu hingga inspirasi yang justru timbul dari masyarakat dalam merespon pertanyaan yang diberikan oleh Pak Jokowi. 

Pembaca tentu masih ingat kisah anak SD yang diberi kesempatan menjawab pertanyaan Pak Jokowi tentang menyebut 5 nama ikan pada kegiatan penyerahan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Justru jawaban si anak menjadi viral karena salah penyebutan salah satu nama ikan yang mengarah pada sesuatu yang tabu diucapkan. 

Tentu saja, hadiah sepeda tetap diberikan kepada anak SD tersebut (kisah lengkapnya klik disini). Viralnya pemberitaan tersebut semakin mempopulerkan program Hadiah  Sepeda Pak Jokowi dan kini menjadi hal yang ditunggu oleh masyarakat disetiap kunjungan Pak Jokowi.

Apa yang membuat "Hadiah Sepeda Jokowi" begitu dekat dengan masyarakat. Sebagai orang awam, saya berusaha menganalisa luaran yang diinginkan Pak Jokowi dalam kegiatan tersebut. Setidaknya saya mendapatkan 3 (tiga) hal dari tujuan ataupun luaran dari kegiatan tersebut.

Pak Jokowi Mengaplikasikan Etika Bertamu yang Baik

Bagi masyarakat Indonesia, ketika kita datang atau diundang oleh seseorang untuk datang ketempatnya maka sudah menjadi tradisi bila kita sebagai tamu membawakan oleh-oleh untuk pihak yang kita datangi. Pak Jokowi sebagai seorang Suku Jawa yang berasal dari Surakarta yang sangat kental akan adat istiadat memahami betul tradisi ini. 

Meskipun dirinya sebagai orang nomor satu di Negara Indonesia, tradisi membawa oleh-oleh tetap dipertahankan oleh Pak Jokowi. Sepeda menjadi media oleh-oleh yang digunakan Pak Jokowi dalam setiap kunjungannya. Bagi masyarakat, sepeda memang bukanlah sesuatu hadiah yang bernilai besar namun sosok sang pemberi membuat sepeda ini menjadi tak ternilai.

Sepeda menjadi Simbol Indonesia Sehat

Saya menilai bahwa alasan Pak Jokowi lebih memilih sepeda dibanding uang atau hadiah lainnya karena tujuan mendidik masyarakat untuk menjadi pribadi yang sehat melalui bersepeda. Selama ini masyarakat telah menjadi sosok yang manja dengan kehadiran sarana transportasi yang lebih canggih dan modern namun menjadi bumerang bagi kesehatan mereka. Bersepeda berarti kita melakukan aktivitas yang dapat membakar kalori dan membuat raga menjadi lebih bugar. 

Alasan sepeda lebih efektif dibandingkan uang karena sepeda memiliki masa umur penggunaan yang panjang. Pemberiaan uang memunculkan sikap konsumtif bagi si penerima. Tidak menutup kemungkinan dalam hitungan menit, uang akan hilang dan tidak ada kenangan lagi. Berbeda dengan sepeda karena tidak sedikit penerimanya justru ingin menjadi kenangan dan diwariskan untuk anak-cucunya kelak.

Visi Menyentuh Semua Elemen 

Raisa dan Hadiah Sepeda dari Pak Jokowi. Sumber Tribunnews,2017
Raisa dan Hadiah Sepeda dari Pak Jokowi. Sumber Tribunnews,2017
Awalnya pemberiaan sepeda dikhususkan bagi anak usia pelajar namun seiring waktu dengan banyaknya pemberitaan positif justru semua elemen masyrakat tertarik dengan hadiah tersebut. Terbukti beberapa sosok berusaha mendapatkan sepeda dari Pak Jokowi, sebut saja Oesman Sapta Odang, Ketua DPD RI; Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan; hingga Raisa dan Choky Sitohang, public figure begitu antusias hanya untuk mendapatkan sebuah sepeda. 

Ini tanda bahwa segala status sosial baik itu masyarakat kecil hingga sosok berpengaruh ataupun anak kecil, remaja dan dewasa menilai bahwa mereka layak untuk mendapat hadiah dari sosok presiden. 

Pertanyaan kecil pun muncul, apakah saya bersedia jika Pak Jokowi memberikan sepeda sebagai hadiah?

Saya ini hanya remahan rengginang diantara tumpukan kue diatas meja saat lebaran tiba. Tentu saya jawab "Bersedia". Saya tegaskan bahwa membeli sepeda sendiri bukanlah perkara sulit saat ini, yang tersulit adalah bagaimana mendapatkannya dari seorang pemimpin negara seperti Pak Jokowi. 

Justru siapa tahu tulisan ini viral dan dibaca oleh pembaca budiman serta diteruskan kepada Pak Jokowi kemudian diberikan sepeda, itu adalah keajaiban dunia ke-8 yang saya impikan. Semoga bermanfaat tulisan saya ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun