Masih banyak tarian lokal hasil kreasi masyarakat Papua yang menarik dan menjadi daya pikat bagi siapapun untuk datang ke daerah Papua. Keunikan ini tidak hanya dari gerakan yang diciptakan namun juga dari atribut pakaian, alat musik, tata rias, hingga aksesoris saat menari. Umumnya para penari Papua menghiasi wajah dan tubuhnya dengan tata rias berbentuk ukiran yang lucu dan menarik membuat penari terliat eksotis. Jangan kaget bila berkunjung ke Papua dan melihat langsung tarian tradisional yang diatraksikan pria Papua masih menggunakan Koteka saat menari.Â
Papua itu unik dan keunikan itulah menjadi nilai jual yang menarik bagi wisatawan. Sudah saatnya dinas pariwisata di tingkat provinsi dan pusat ikut memperkenalkan tarian Papua di taraf nasional hingga internasional. Patut diancungi jempol, pengenalan tari-tarian Papua juga turut dilakukan oleh banyak pihak dalam setiap kegiatan budaya yang dilakukan. Beberapa aksi pengenalan tari Papua di kancah internasional
- Juni 2012, Mahasiswa ITS mempersembahkan tari Sajojo pada sesi Entertainment Show perlombaan dayung internasional di Bantry, Irlandia. Atraksi ini diharapkan dapat membuat peserta dari berbagai negara dapat ikut terlibat dalam tarian Sajojo. (Berita Klik Disini)
- 2 Maret 2016, tim tari Papua pentas di Jerman. Sebanyak 20 orang penari dari Papua melakukan pameran budaya seperti menari tarian Papua hingga menjual aksesoris khas Papua kepada masyarakat di Jerman. Acara ini difasilitasi oleh Konsultan Pariwisata Papua di Jerman, Mr Werner Bremen sebagai bagian dari Festival Danau Sentani (Sentani Lake Festival) dan Festival Bahari Tanah Merah. Tujuan adalah agar budaya Papua dikenal oleh masyarakat Eropa. (Berita Klik Disini)
- 9 Juli 2016, tim paduan suara anak-anak "The Resonanz Children Choir" membawakan lagu Yamko Rambe Yamko dengan diiringi atribut dan tarian khas Papua, Paduan suara ini bahkan meraih juara 1 kategori Children's and Youth Choir 2016. (Berita Klik Disini)
- Juli 2016, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Korea Utara mengadakan acara pentas budaya antar bangsa dimana ditampilkan pula Tari Sajojo yang tidak hanya melibatkan anak-anak dari Indonesia namun juga anak-anak Korea Utara. Acara ini pun mendapat apresiasi dan disambut meriah oleh anak-anak. (Berita Klik Disini)
- September 2016, Tarian Yosim Pancar dipentaskan dalam festival tari di New York, Amerika Serikat. Tarian Yosim Pancar berhasil memikat perhatian karena diatraksikan dengan kostum menarik dan menceritakan tentang kisah cinta pemuda-pemudi Papua. (Berita Klik Disini)
Sesuatu hal luar biasa upaya mempromosikan tari-tarian Papua agar dikenal secara internasional tidak hanya dilakukan oleh pemerintah semata namun juga masyarakat dan didukung banyak pihak. Sudah saatnya memang dunia internasional mengetahui kekayaan budaya Nusantara khususnya Papua demi menghindari adanya klaim dari bangsa lain terhadap tarian Papua seperti yang pernah terjadi pada Tari Pendet, Tari Reog dan Tari Kuda Lumping. Adanya pengenalan seperti yang dilakukan oleh berbagai pihak di kancah internasional, secara tidak langsung membuat masyarakat internasional akan mencari tahu tentang potensi wisata Papua. Setelah mereka mendapatkan informasi yang dibutuhkan tidak menutup kemungkinan membuka peluang pariwisata Papua menjadi destinasi pilihan berstandar internasional.Â
Keunikan Papua sangat banyak serta beragam dan tarian menjadi representasi dari keunikan itu. Bila kita bangga pada keunikan tarian Papua, mari kita buat dunia internasional juga ikut bangga terhadap hal tersebut sehingga Papua khususnya dan Indonesia umumnya semakin dikenal oleh dunia internasional. Sesuai dengan visi Mengangkat Keunikan Papua, Membuka Masa Depan Pariwisata Papua.Â
Jayalah Papua