Maha murah dan Maha baik Tuhan, memberikan kesempatan bangsa ini untuk berbenah dan bersiap menghadapai badai Corona. Diberi waktu hampir 2 bulan mempersiapkan diri, tapi apa yang dilakukan ? Hanya komentar-komentar sombong dan percaya diri saja yang dilakukan sebagian besar pejabat dan masyarakat.
Pak Presiden, kami menghargai bahwa pemerintah telah melakukan upaya, tapi secara aktual masyarakat tidak begitu merasakannya.
Dikatakan sembako aman, hanyalah karena daya beli sebagian masyarakat yang rendah serta juga sudah makin beradabnya sebagian besar masyarakat sehingga tidak terjadi rush besar-besaran. Jadi bukan karena sembako dicukupkan. Tidak ada data yang dipahami masyarakat luas yang bisa menunjukkan pemerintah memiliki dan mengendalikan sembako.
Bagaimana tentang masker ? Dikatakan akan dilakukan penangkapan dan penindakan tetapi hanya sesaat tanpa konsistensi. Bukannya waktu digunakan untuk segera membuat pabrik atau menghimbau pengusaha membuat pabrik masker, hanya menyaksikan saja harga masker semakin menggila. Takut merugi ? Demi rakyat apa salahnya ? Dan seluruh dunia membutuhkan masker. Â Mengapa kita export sedangkan rakyat tak mampu membelinya.
Bagaimana rakyat disuruh rajin mencuci tangan sementara harga hand sanitizer sudah demikian melambung ?
Bagaimana tentang hazmat suit ? sampai ada petugas medis mengenakan jas hujan ?
Bagaimana dengan desinfektan ? Bilik desinfektan seperti di Vietnam ? atau lorong desinfektan seperti di China ? Apakah betul konsisten semua tempat unum (pegangan pintu, pintu koridor, toilet, reception dan lainnya pada fasilitas umum dan tempat ibadah) dilakukan desinfektanisasi secara konsisten ?
Bagaimana tentang ruang isolasi ? Apakah media tidak cukup menunjukkan bahwa kita perlu mempersiapkan bahkan ribuan bed dalam menghadapinya ?
Bagaimana bicara social distancing, tidak melakukan lockdown sementara masker saja tidak punya ?
Bagaimana pula akal sehat digunakan, melepas karantina dengan upacara yang jelas juga butuh biaya dan malah menimbulkan potensi penularan baru karena berkumpulnya orang-orang ?
Kami mengerti bahwa lock berdampak berat pada ekonomi, tapi jika hal-hal di atas dipersiapkan, masyarakat bisa tetap beraktivitas dengan selamat.
Jika kami balik ditanya apa yang telah kau perbuat buat negaramu ? Jelas jawabannya dari uraian di atas, kami akan tetap bekerja dan berkarya dan perlu bantuan pemerintah untuk hal-hal di atas.
Jika diperlukan dana masyarakat, jangan ditanya lagi, masyarakat Indonesia paling siap untuk kumpul uang dalam rangka sosial.
Sekarang masyarakat tidak tahu harus bagaimana, hanya adu kuat immunitas saja. Â Semua seperti menunggu badai besar yang pasti datang tanpa tahu harus bagaimana lagi. Hanya berharap semoga saja tidak masuk dalam pengumuman harian media center Covid-19.
Pak Presiden, keluarlah dari lingkaran anda, yang kami tidak mengerti manusia macam apa yang berada di sana. Â Akan besar ongkos politik yang akan ditanggung pada akhirnya dan akan lebih besar lagi harga yang harus dibayar masyarakat.
Pak Presiden tolonglah kami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H