Breaking News!
Bakal ada nanti: PILPRES TIGA GOBANG!
...
Di Dalam Kubur (1)
Dia merengek, memohon rasa kasihan.
Masih ada harapan, sebelum mereka bertindak.
Terlalu dini, terlalu muda, dia terjebak dalam lubang kubur.
Korban dari nasib.
Kafan dari takdir.
Dia menggerung!
Dia merintih!
Berdoa, semoga ada yang mendengar kata-kata terakhirnya.
Sebelum dinding tebal menggencetnya, menghimpitnya, hancurkan tulang-tulangnya.
Nanti, tidak seorangpun tahu, dimana mayatnya dikuburkan, dimana batu nisannya.
Para sahabatnya, kekasihnya, akan berpesta setelah kematiannya, berebut hartanya.
Tapi, bantulah dia!
Bantulah dia!
Dia penuh cinta, cinta yang dilupakan manusia!
Bantulah dia, selagi dia masih hidup.
Jangan biarkan dia mati!
Jangan biarkan dia jadi hantu bergentayangan!
...
Di Dalam Kubur (2)
Di sini berdiri sisa laki-laki berani.
Sekarang lihat, semua sudah berubah.
Dia memanggil mereka yang mengagungkan cinta.
Cinta yang dia ingat jelang kematian.
Cinta yang diberikannya kepada banyak wanita.
Dia memanggil, dia berteriak, dia melolong minta tolong!
Jangan biarkan lelaki ini mati konyol!
Jangan biarkan cinta mati bersamanya!
Pergilah ke Mahkamah Konstitusi!
Pergilah kepada aktivis-aktivis kemanusiaan anti hukuman mati!
Mohonlah pengampunan!
Bebaskan ia dari hukuman mati!
Singa dari padang pasir putih ini.
Buaya dari Pasar Ikan Muara Angke ini.
Si Raja Bandit!
Kini antri bagai domba di pejagalan.
Dulu, giginya setajam gigi harimau.
Kini, serapuh gigi bayi!
Oooooo, dewa-dewa cinta!
Jangan biarkan ia mati!
Jangan biarkan cinta terkubur!
...
Catatan: Naskah ini dibacakan Indra J Piliang dalam pementasan "Orkes 3 Gobang" yang dimainkan bersama Teater UI di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, pada tanggal 19 Mei 2012.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H