Mohon tunggu...
Indra Joko
Indra Joko Mohon Tunggu... Administrasi - OK

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kapan Mak-mak PNS Perlu Resign?

11 November 2018   17:31 Diperbarui: 11 November 2018   19:08 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: http://profesimompreneur.com

Menjadi PNS adalah dambaan setiap orang terutama mahasiswa lulusan baru, lebih dari lima puluh persen mahasiswa setelah menerima ijazah akan membayangkan bagaimana mengerjakan soal soal CPNS dan serba serbinya. Harapannya, penghasilan tetap diperoleh dengan hari tua yang dijamin oleh Negara, juga gengsi karena sebagian besar orang tua merasa sukses 'meluluskan'anak anaknya setelah mereka diterima menjadi PNS, "jadi orang" begitu katanya. Namun adakalanya tidak semua orang merasa nyaman setelah menjalani pekerjaan ini, terutama Ibu-ibu yang memiliki tanggungjawab lebih selain bekerja, bagi mereka tentu focus yang terbagi membuat energi yang diperlukan menjadi ekstra. Jika dirasa sudah tidak nyaman lagi, bukan sesuatu yang hina. Jadi kapan emak-emak PNS ini perlu resign?

Intuisi

Resign adalah intuisi, wanita selalu memiliki pertimbangan lebih untuk kata hatinya, jadi yang pertama dipertimbangkan saat memilih berhenti adalah kata hati, dapatkan kata hati yang paling jelas bukan sekedar kegalauan sementara. Kegalauan sementara biasanya muncul sekali atau dua kali kemudian hilang. Sedangkan ketika anda memutuskan resign dengarkan kata hati anda yang merupakan kesimpulan dari kegalauan-kegalauan sementara anda.

Komitmen

Sebagai seorang wanita, tentu tanggung jawab menafkahi keluarga bukan tanggung jawab anda seorang. Maka sebelum anda benar-benar berhenti, dapatkan komitmen suami untuk siap menanggung berkurangnya penghasilan. Ini juga sama dengan komitmen anda sendiri yang memilih berhenti bahwa dengan memilih resign maka harus siap dengan kehidupan yang lebih 'irit'. Juga komitmen untuk support secara moral bahwa kehidupan yang akan dijalani istri akan begitu berbeda dengan dunia kerja. Dapatkan komitmen suami, kemudian resign!

Keseimbangan

Coba rasakan keseimbangan yang ada dalam diri anda, ketika anda masih bisa merasakan pagi yang bahagia dan perasaan lega menjelang tidur artinya anda masih ada dalam keseimbangan hidup dan pikiran, namun ketika anda sudah merasakan pagi yang lelah saat bangun tidur dan malam yang penuh kecemasan itulah tanda tanda saatnya anda berhenti. Melepaskan pekerjaan untuk memperoleh kehidupan dengan nafas yang lebih luas tentu tidak rugi, tidak ada gunanya sebesar apapun gaji dan tunjangan anda saat 'bernafas'saja rasanya sulit.

Kewajiban

Secara logika kewajiban-kewajiban perlu anda perhatikan sebelum memilih resign. Kewajiban disini adalah utang, hampir 80 persen PNS punya kewajiban ke bank. Memilih resign dengan meninggalkan kewajiban tentunya hal yang tidak mudah. Maka adakalanya resign setelah semua kewajiban lunas adalah hal yang lebih logis. Bicarakan dengan suami kemampuan ekonomis anda untuk memenuhi kewajiban-kewajiban anda, atau jika anda PNS baru, resignlah sebelum anda terjerat utang ala PNS!

Pihak-pihak Lain

Izin pihak lain sebenarnya tidak diperlukan karena ini menyangkut keluarga anda sendiri yang ketika anda dengan pasangan sudah memutuskan izin ke pihak terkait hanyalah pemberitahuan. Orang orang yang perlu diberitahu adalah: Orang tua, saudara dekat, teman dekat, atau orang yang membiayai anda sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun