Mohon tunggu...
Indra Jaya
Indra Jaya Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa iain samarinda

?

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia

23 Desember 2019   18:34 Diperbarui: 18 Juni 2021   13:33 10812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia. | Kompas

Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan sesama manusia lainnya menggnakan tanda,misalnya kata dan gerakan.Kata gaul bisa diartikan sebagai anak lebay,Dimana anak-anak tersebut sering didefinisikan sebagai anak yang berkelakuan tidak biasa,atau dapat disebut berlebihan (norak). Anak lebay tersebut memiliki bahasanya sendiri yang tidak mudah dipahami oleh masyarakat umum.

Bahasa gaul (alay) dapat berkembang karena beberapa faktor. Seperti media sosial,televisi,dan dapat juga karena faktor lingkungan. Televisi banyak menyajikan program-program yang menampilkan kealayan menggunakan bahasa gaul. Dan remaja mengekspresikan bahasa gaul melalui media sosial. 

Oleh karean itu bahasa gaul berkembang dengan cepat.Sudah menjadi tanggung jawab pemerintah untuk mencegah televisi dari menampilkan acara televisi yang menggunakan bahasa tidak baku, atau bisa disebut bahasa alay. Dan orang tua harus membimbing anaknya agar menggnakan bahasa indonesia yang baik dan benar. Dan orang tua juga dapat mengkritik politisi yang mncul di telivisi jika tidak menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.

Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Kalau generasi negeri ini kian tenggelam dalam pudarnya bahasa Indonesia yang lebih dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin sempoyongan dalam memanggul bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Dalam kondisi demikian, diperlukan pembinaan dan pemupukan sejak dini kepada generasi muda agar mereka tidak mengikuti pembusukan itu. 

Baca juga: Lengkapkah Kamus Besar Bahasa Indonesia? (Bahasa Baku dan Bahasa Gaul)

Pengaruh arus globalisasi dalam identitas bangsa tercermin pada perilaku masyarakat yang mulai meninggalkan bahasa Indonesia dan terbiasa menggunakan bahasa gaul. Saat ini jelas di masyarakat sudah banyak adanya penggunaan bahasa gaul dan hal ini diperparah lagi dengan generasi muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul. Bahkan, generasi muda inilah yang paling banyak menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di masyarakat. 

Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa yang baik dan benar. Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa gaul. Karena, bahasa gaul tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkanakan menggunakan bahasa gaul. 

Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa gaul sebagai komunikasi. Gejala bahasa yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia dianggap sebagai penyimpangan terhadap bahasa. Kurangnya kesadaran untuk mencintai bahasa di negeri sendiri berdampak pada tergilasnya atau lunturnya bahasa Indonesia dalam pemakaiannya dalam masyarakat terutama dikalangan remaja.

Apalagi dengan maraknya dunia kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media massa dan elektronik, membuat remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini sudah menjadi wajar karena remaja suka meniru hal-hal yang baru. Dewasa ini pemakaian bahasa Indonesia baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia film, sinema elektronik (sinetron) mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa anak remaja, yang dikenal dengan bahasa gaul.

Karena bahasa gaul yang begitu mudah untuk digunakan berkomunikasi dan hanya orang tertentu yang mengerti arti dari bahasa gaul, maka remaja lebih memilih untuk menggunakan bahasa gaul sebagai bahasa sehari-hari. Sehingga bahasa Indonesia semakin pudar bahkan dianggap kuno di mata remaja dan juga menyebabkan turunnya derajat bahasa indonesia. Penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Padahal di sekolah atau di tempat kerja, kita diharuskan untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Baca juga: Dua Risiko Bahasa Gaul Anak Jaksel, yang Kedua Bikin Ngakak

Tidak mungkin jika pekerjaan rumah, ulangan atau tugas sekolah dikerjakan dengan menggunakan bahasa gaul. Karena, bahasa gaul tidak masuk ke dalam tatanan bahasa akademis. Begitu juga di kantor, laporan yang kita buat tidak diperkenankan menggunakan bahasa gaul. Jadi, ketika situasi kita dalam situasi yang formal jangan menggunakan bahasa gaul sebagai komunikasi. 

Bahasa gaul dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang termaksud di dalamnya. Karena, tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata gaul tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan waktu yang lebih banyak untuk memahaminya. 

Penggunaan bahasa gaul yang semakin marak di kalangan remaja merupakan sinyal ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia dan pertanda semakin buruknya kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang. Sehingga tidak dapat dipungkiri suatu saat bahasa Indonesia bisa hilang karena tergeser oleh bahasa gaul di masa yang akan datang.

Mengahadapi derasnya laju perkembangan zaman saat ini memang harus di sikapi secara bijaksana. Masyarakat secara sadar atau tidak sadar telah melakukan pergeseran kata-kata dalam berkomunikasi sehari-hari. Banyak sekali kita jumpai Studi kasus penggunaan bahasa di media sosial. 

Bahasa Indonesia sangat rentan terhadap pengaruh globalisasi, baik itu mendapatkan pengaruh positif ataupun negatif. Masyarakat Indonesia tidak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Banyak masyarakat Indonesia yang berkomunikasi via media sosial  lebih merasa bangga dan membangga-banggakan menggunakan bahasa negeri orang lain.  Atau malah mencampur-campur bahasa indonesia dengan bahasa asing. 

Sehingga banyak memunculkan bahasa serapan dari kata bahasa asing menjadi di- bahasa Indonesiakan. Berkurangnya minat generasi muda untukmempelajari Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Generasi muda cenderung untukl ebih menyukai sesatu yang modern atau maju dalam berkomunikasi. Dengan masuknya budaya-budaya asing dan bahasanya tentu lebih menarik bagi sebagian besar generasi muda untuk dipelajari.

Baca juga: Pemaknaan Bahasa Gaul yang Sering Digunakan oleh Warga Twiter (Kajian Semantik)

Bahasa baku sebagai simbol masyarakat akademis dapat dijadikan sarana pembinaan bahasa yang dilakukan oleh para pendidik. Para pakar kebahasaan, misalnya Keraf, Badudu, Kridalaksana, Sugono, Sabariyanto, Finoza, serta Arifin dan Amran memberikan batasan bahwa bahasa Indonesia baku merupakan ragam bahasa yang digunakan dalam dunia pendidikan berupa buku pelajaran, buku-buku ilmiah, dalam pertemuan resmi, administrasi negara, perundang-undangan, dan wacana teknis yang harus digunakan sesuai dengan kaidah bahasa yang meliputi kaidah fonologis, morfologis, sintaktis, kewacanaan, dan semantis. Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan norma kemasyarakatan yang berlaku. 

Misalnya, dalam situasi santai dan akrab, seperti di warung kopi, pasar, di tempat arisan, dan di lapangan sepak bola hendaklah digunakan bahasa Indonesia yang tidak terlalu terikat pada patokan. Dalam situasi formal seperti kuliah, seminar, dan pidato kenegaraan hendaklah digunakan bahasa Indonesia yang resmi dan formal yang selalu memperhatikan norma bahasa. Seharusnya sangat diperlukannya undang undang. 

Dengan adanya undang-undang penggunaan bahasa diarapkan masyarakat Indonesia mampu menaati kaidahnya agar tidak mencintai bahasa gaul di negeri sendiri. Sebagai contoh nyata, banyak orang asing yang belajar bahasa Indonesia merasa bingung saat mereka berbicara langsung dengan orang Indonesia asli, karena Bahasa yang mereka pakai adalah formal, sedangkan kebanyakan orang Indonesia berbicara dengan bahasa informal dan gaul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun