Dalam beberapa kasus, campur tangan presiden berkuasa dapat memastikan bahwa agenda utama dan kepentingan nasional diprioritaskan.Â
Presiden yang berkuasa memiliki akses yang lebih besar terhadap sumber daya negara dan dapat memastikan bahwa sumber daya tersebut digunakan secara efisien untuk kepentingan yang lebih besar.
Solusi terbaik dalam menghadapi dilema cawe-cawe presiden berkuasa dalam pemilihan presiden adalah menjaga keseimbangan yang tepat antara keuntungan politik dan integritas pemilihan.Â
Menguatkan lembaga-lembaga independen seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah langkah penting. Lembaga-lembaga ini harus memiliki kemandirian dan kewenangan yang cukup untuk mengawasi proses pemilihan dan memeriksa tindakan campur tangan yang tidak pantas.Â
Hal lain yang harus kita lakukan adalah meningkatkan transparansi dalam seluruh tahapan pemilihan presiden, mulai dari pendanaan kampanye hingga penghitungan suara, adalah langkah penting untuk memastikan integritas pemilihan. Membuat semua informasi terkait pemilihan secara publik tersedia dan menghukum tindakan korupsi atau manipulasi dapat mencegah campur tangan yang merugikan integritas pemilihan.
Masyarakat sipil juga  harus didorong untuk berpartisipasi aktif dalam pemilihan presiden dan melakukan pengawasan independen terhadap proses pemilihan. Organisasi pemantau pemilihan, kelompok advokasi, dan media independen dapat memainkan peran penting dalam mengungkap campur tangan dan mengawasi pelaksanaan yang adil dan transparan.Â
Kita juga harus Meningkatkan pendidikan dan kesadaran publik tentang pentingnya integritas pemilihan dan bahaya campur tangan presiden adalah langkah yang krusial.Â
Pendidikan demokrasi yang kuat, termasuk penekanan pada nilai-nilai kebebasan, persamaan, dan keadilan, dapat mempersiapkan warga negara untuk menjadi pemilih yang kritis dan terlibat dalam menjaga integritas pemilihan dan yang tidak kalah pentingnya adalah Pengawasan internasional, mengundang pengawasan internasional yang independen dan obyektif dapat membantu memastikan integritas pemilihan.Â
Observers dari organisasi seperti PBB atau badan-badan regional dapat membantu mengawasi pelaksanaan pemilihan dan memberikan evaluasi yang tidak bias.
Penting untuk diingat bahwa tidak ada solusi yang sempurna, tetapi dengan menerapkan langkah-langkah ini, kita dapat meminimalkan campur tangan yang merugikan integritas pemilihan presiden dan membangun sistem yang lebih kuat, adil, dan berkelanjutan. Dalam situasi di mana keuntungan politik bertentangan dengan integritas pemilihan, integritas pemilihan harus menjadi prioritas utama.Â
Tanpa integritas pemilihan yang kuat, demokrasi tidak dapat berfungsi dengan baik, kepercayaan publik akan merosot, dan dampak negatifnya akan dirasakan oleh masyarakat secara keseluruhan. Penting bagi masyarakat sipil dan institusi demokratis untuk melindungi integritas pemilihan presiden.Â