Mohon tunggu...
Indra Holiyono
Indra Holiyono Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang pemimpi yang sedang mewujudkan mimpinya

Biologi adalah ilmu mengenai kehidupan dan proses perubahan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kerusakan Satu Bagian Pemicu Gagal jantung

27 November 2017   18:10 Diperbarui: 27 November 2017   18:15 881
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nodus SA yang bertugas memberi impuls terlebih dahulu menjadi melemah. Akibatnya impuls yang dalam hal ini berupa neurotransmitter asetilkolin hanya tersampaikan sedikit ke sel otot jantung. Asetilkolin akan masuk ke retikulum sarkoplasma yang merupakan retikulum endoplasma milik sel otot, lalu memicu dihasilkannya ion kalsium. Dikarenakan asetilkolin yang sedikit maka ion kalsium yang dihasilkan juga akan berjumlah sedikit. 

Padahal ion kalsium sangat berguna untuk membuka troponin dan tropomiosin yang merupakan protein di filamen aktin otot jantung. Akibatnya hanya terdapat beberapa kepala miosin otot yang dapat menempel ke troponin dan tropomiosin sehingga daya tarikan kontraksi otot menjadi melemah. Kontraksi otot yang lemah membuat darah tidak mampu terdistribusi secara merata ke seluruh bagian tubuh. Kondisi ini sudah termasuk ke dalam indikasi penyakit gagal jantung.

Ketiga, pacemaker yang lainnya hanya bisa bekerja jika nodus SA memberikan impuls walaupun sangat kecil. Prinsip  kerja pacemaker satu dengan yang lain sangat berkaitan. Lalu apa yang akan terjadi jika nodus SA benar-benar rusak dan tidak mampu bekerja sama sekali? Di beberapa sumber memberikan sanggahan bahwa nodus AV dapat menggantikan tugas nodus SA sehingga jantung tetap dapat berdetak. Jawabannya adalah benar, namun hal tersebut bisa terjadi hanya dengan satu syarat khusus. 

Nodus SA tidak boleh rusak sepenuhnya. Jika nodus SA sampai rusak sepenuhnya maka tidak akan ada impuls awal yang diberikan oleh pacemaker ini untuk diteruskan ke nodus AV. Nodus AV tidak akan bisa bekerja jika ia sendiri tidak menerima rangsangan impuls dari nodus SA. Misalkan saja nodus AV masih dapat menerima impuls listrik yang sangat kecil dari nodus SA. Maka hal tersebut sudah cukup untuk menjadi pemicu awal nodus AV bekerja. 

Namun jika tugas utama nodus SA digantikan oleh nodus AV, dapat diduga detak jantung tidak akan sekuat sediakala dan justru bisa melemah lama-kelamaan. Selain itu, letak nodus AV yang berada di antara atrium dan ventrikel dekster membuat pengambil alihan tugas nodus SA sebagai pacemaker utama tidak akan mampu diselesaikan tanpa masalah. Impuls yang diteruskan oleh nodus AV harus paling tidak sekuat nodus SA karena ia harus memompa darah ke ventrikel dekster melewati katup trikuspidalis yang secara tidak langsung menimbulkan tekanan yang menghambat proses pemompaan. Disamping itu letak dari nodus AV mengakibatkan impuls untuk menggantikan tugas nodus SA tidak tepat sasaran. Sasaran nodus SA haruslah atrium namun nodus AV terletak di antara atrium dan ventrikel. 

Oleh karena itu, impuls tersebut tidak bisa merambat dengan merata pada dinding atrium. Selain itu, jika impuls itu diteruskan lagi mencapai berkas his yang menyabang dan bermuara di serat purkinje maka waktu yang dibutuhkan atrium untuk berkontraksi sebelum ventrikel akan semakin sedikit. Waktu yang minim ini dapat berakibat pada irama jantung yang tidak normal atau darah tidak terpompa ke ventrikel sepenuhnya. Yang menjadi masalah adalah seolah-olah semua bagian jantung didetakkan oleh satu sumber yang sama dan ini bisa berakibat fatal pada sistem peredaran darah yang tidak boleh terjadi kesalahan dalam proses pemompaan darah.

healthykids.nsw.gov.au
healthykids.nsw.gov.au
Ternyata dari paparan diatas, secara tidak langsung menyebutkan manusia adalah mahkluk yang sangat lemah. Kita rentan dengan penyakit mematikan yaitu gagal jantung. Setiap orang memiliki peluang besar untuk terkena gagal jantung mengingat rusaknya nodus SA hanyalah salah satu dari banyaknya penyebab penyakit tersebut.

Namun marilah membuka pikiran lebih lagi. Dengan menjaga pola hidup sehat, senantiasa memberi pandangan positif dalam hidup, dan menjaga kestabilan rohani serta jasmani kita, maka bukanlah tidak mungkin kita sudah membangun benteng di depan pintu masuk penyebab-penyebab lainnya. Oleh karena itu, kita manusia tidak hanya bisa meratapi nasib sebagai makhluk yang lemah, namun juga cerdas mencari solusi untuk mengahadapi penyakit ini.

Daftar pustaka :

Aryulina, Diah dkk. BIOLOGI 1. 2007. Jakarta : Esis.

Irnaningtyas. Biologi Untuk SMA/MA kelas XI. 2017. Jakarta : Erlangga.

Jane B. Reece. Campbell Biology Tenth Edition. 2014. Pearson Education, Inc.

www.sciencedaiy.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun