Mohon tunggu...
Indra Hendriyana
Indra Hendriyana Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

indra hendriyana itulah namaku di usia 22 tahun ini masih menempuh pendidikan tinggi di universitas islam negeri walisongo Semarang dengan jurusan Manajemen Pendidikan Islam di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan walaupun tempat tinggal asliku di bandung akan tetapi jiwa perantau ku mulai melonjak saat selesai mondok di darul inayah kabupaten Bandung Barat kecamatan Cisarua. Dengan memiliki hoby yang sama seperti halnya orang lain yaitu selain membaca buku sekali kali membaca jurnal kalau memang ada tuntutan di paksa untuk di buat. Dan bukan hanya itu, selain aktif di organisasi extra yaitu hobinya healing. Ya itu lah kebanyakan hobi para pemuda pada zaman millenial ini. Adapun harapan yang memang pengen di capai yaitu menjadi pemuda yang lebih baik dari pada sebelumnya dan juga menjadi pemuda yang bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya. Itulah biografi singkat seorang yang bernama indra hendriyana masih banyak kekurangan yang harus di perbaiki wassalamualaikum wr.wb

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengelolaan Sampah sebagai Upaya Peduli Lingkungan

2 Agustus 2022   10:32 Diperbarui: 2 Agustus 2022   10:35 1042
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Permasalahan mengenai sampah adalah hal yang tabu bagi lingkungan sekitar. Tak sedikit pemerintah memberikan solusi mengenai sampah, akan tetapi masih banyak sampah yang menumpuk terbengkalai yang tak di kelola, ini akan menyebabkan pemenuhan tempat sampah dan akhirnya semua kalangan masyarakat akan membuang sampah di sembarang tempat. 

Kesadaran masyarakatpun perlu di tingkatkan mengenai penanggulangan sampah, upaya agar tidak terlalu menumpuk di TPS (Tempat Pembuangan Sampah) dan juga peduli terhadap lingkungan yang bersih dan sehat, terbebas dari berseraknya sampah dimana-mana.

Dalam hal ini, masyarakat memiliki peranan penting dalam pengelolaan sampah rumah tangga, karena pada dasarnya sampah tersebut di hasilkan oleh masyarakat itu sendiri. 

Salah satuya yang harus d lakukan oleh masyarakat yaitu dengan melestarikan lingkungan, dengan meninggalkan pola lama dalam mengelola sampah domestik (rumah tangga) seperti pembuangan sampah di kali(sungai) pembakaran sampah di sembarang tempat. 

Maka dari itu masyarakat harus menerapkan prinsip 4R yaitu, Reduce (Mengurangi) Reuse (menggunakan kembali), Recyle (daur ulang) dan replace (mengganti) serta pemisahan sampah antara organik dan sampah anorganik.

Dari ke 4R prinsip itu misalnya Reduce (mengurangi) membiasakan masyarakat untuk berusaha lebih sedikit memproduksi sampah, contoh setiap berbelanja membawa tas belanja dari rumah dari bahan non plastik sehingga bisa di pakai berulang, itu bisa mengurangi sampah plastik yang satu kali pakai. 

Sedangkan Reuse (Menggunakan kembali suatu produk untuk tujuan yang sama) seperti memanfaatkan wadah-wadah bekas yang bisa di pakai berulang kali contohnya galon, botol-botol bekas, dan juga kaleng-kaleng bekas, dan Recycle (daur ulang) untuk memanfaatkan sampah yang bisa di daur ulang contoh halnya seperti di salah satu desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat, kebanyakan warga mendaur ulang kompos dari sampah-sampah organik, menjadi pupuk sayuran, kompos yang dikelola di warga ini yaitu dari kotoran sapi, bablok jamur, di olah serta di pregmentasi beberapa hali sehingga itu akan menghasilkan pupuk yang bermanfaat bagi warga desa kertawangi yang mayoritas mata pencahariannya bertani. 

Sementara replace (mengganti) dengan artian bahan-bahan yang tidak ramah lingkungan di ganti dengan yang lebih ramah lingkungan, contohnya, tas kresek itu di ganti dengan keranjang, serta jangan lah memperbanyak menggunakan styrofoam karena kedua bahan tersebut tidak terdegrasi secara alami.

Dengan membiasakan prinsip 4R di terapkan di lingkungan masyarakat itu akan lebih ramah lingkungan serta mengurangi penumpukan sampah di sekitaran lingkungan, itu akan menghasilkan lebih ramah lingkungan bebas dari sampah serta kesehatanpun akan lebih meningkat.

Menurut SNI 19-2454-2002 tentang teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan, secara umum teknologi pengolahan sampah di bedakan dengan 3 cara yaitu salah satunya:

  • Metode open dumping merupakan sistem pengolahan sampah dengan membuang/menimbun sampah di salah satu tempat tanpa ada perlakuan khusus atau pengolahan sehingga sistem ini akan menimbulkan pencemaran lingkungan
  • Metode controlled landfill (penimbunan terkendali) ini merupakan penyempurnaan sistem open dumping yaitu dengan penutupan sampah dengan lapisan tanah di lakukan setelah TPA penuh yang di padatkan atau setelah mencapai periode tertentu
  • Metode sanitary landfill (lahan urug saniter) sistem pembuangan akhir sampah yang dilakukan dengan cara sampah di timbun dan di padatkan, kemudian di tutup dengan tanah sebagai lapisan penutup. Pekerjaan pelapisan tanah penutup dilakukan setiap hari akhir jam operasi.

Dengan menerapkan prinsip 4R dan ketiga metode tersebut, akan menciptakan ramah lingkungan terbebas dari sampah, dan juga bisa bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Dan juga mengurangi bencana banjir, dan juga penyebaran penyakit.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun