Mohon tunggu...
Indra Furwita
Indra Furwita Mohon Tunggu... Aircraft Engineer -

Aviation & Travel Enthusiast, juga berkarya di IG @FlightEnjoyneer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semalam Bersama Seorang Gay (Maya tapi Nyata)

27 November 2011   19:03 Diperbarui: 4 April 2017   18:12 49093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sempat sedikit tersudut karena Ia membidik informasi tentangku, saya coba bangkit (lebay lagi). Saat Ia bertanya apakah saya berminat dengan sex oral dan jawabku "No I can't... it is not allowed by my religion?". Haram dan dosa bro...! Tampaknya Ia paham. Kesempatan untuk menginterogasi kembali, "Do you have a religion? (sorry)", disayangkan Ia tidak bersedia menjawabnya.

"typical boy u r...", itulah pernyataannya yang membuatku semakin bangga sebagai lelaki tulen. Dari beberapa pertanyaan, terjawab bahwa Ia sudah lama dan beberapa kali berhubungan seks dengan sesama jenis. Pernah mencoba dengan wanita, tapi dengan sesama pria lebih nyaman akunya. Woowww... It's sensational right? chatting dengan seorang gay yang tak pernah terbayangkan.

Frekuensi chat menurun (28/11/11-00:18:59) dengan orbrolan santai, tertawa dan sesekali Ia tersenum genit (hahaha). Terlintas dipikiranku sebuah pertanyaan, apakah Ia melakukannya dengan berbayar atau suka sama suka. Singkat dan cepat Ia jawab "jus fun not for money". Lalu saya kembali diserangnya dengan pertanyaan "so do u ever feel horny sometime huh?" -- "if u horny what will u do.." -- " jus jerk off?". Dari sini saya baru tahu, ternyata jus jerk off artinya masturbasi. Huuftttt... Gapsex!

Seorang gay juga masturbasi rupanya. Berarti asumsi saya selama ini salah, bahwa gay tidak mampu ereksi. Tiba-tiba Ia bertanya " so how long ur dick?", wah sudah mulai gak beres nih. Singkat saja "Hmmmm... I don't know", hahaha.

Terakhir baru saya tahu bahwa Ia adalah mahasiswa juga. Sempat Ia menanyakan tentang gay di Jakarta dan minatnya untuk mencoba. Sepengetahuan saya di ibu kota juga ada yang demikian, betul?

Finally, saya tanya apakah Ia berniat untuk berubah ? "yeah maybe..". Sempat menghilang sejenak dan kembali dengan pertanyaan "wanna see jerk off?". Oh NO...!

Pesan terakhir diterima pada 28/11 pukul 0:58

Ok, kesimpulannya adalah:

  • Berhati-hatilah saat mendapatkan pesan di dunia maya baik YM, FB, Twitter, dll. Segala bentuk tipu muslihat bisa saja terjadi kepada Anda. Bila terasa tidak terlalu penting maka abaikan saja. Namun, jika iman dan 'imin' Anda kuat silahkan dicoba untuk sekedar menggali informasi demi mengobati rasa penasaran. Ingat, tetap waspada dengan GODAAN.
  • Seorang gay (mungkin) tidak menyadari dirinya sendiri sebagai gay. Tetapi gaya hidup dan lingkungan bisa menjadi faktor yang menyebabkannya.
  • Seorang gay tidak selamanya dapat diposisikan sebagai tersangka 'sampah' masyarakat. Mereka tetap manusia yang pantas diperlakukan manusiawi. Sebagian dari mereka juga tidak akan mengusik kenyamanan kita jika menghormatinya.
  • Menyikapi seorang gay tidak perlu berlebihan, biasa saja dan tidak perlu takut. Justeru kita dapat mengambil beberapa informasi dan pembelajaran hidup dari mereka. Ataupun kita dapat membantunya keluar dari status gay tersebut.
  • Menggunakan media sosial, media online apapun sebaiknya dengan 'kandang'. Gunakan sebagai jendela untuk melihat dunia lebih luas dan mengambil nilai-nilai positif di luar sana yang tak mampu dijangkau dengan fisik.

Terakhir... Pengalaman chat dengan gay membawa kita pada sosok yang bijak. Hahaha... Selamat malam gays, eh guys..!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun