Mohon tunggu...
Indra Furwita
Indra Furwita Mohon Tunggu... Aircraft Engineer -

Aviation & Travel Enthusiast, juga berkarya di IG @FlightEnjoyneer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Endonesa-lah yang Menjajah Indonesia

6 April 2011   14:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:04 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gambaran singkat tentang Film tersebut juga senada dengan Film Dokumenter yang mengawali kisah nyata tersebut. Bagaimana seorang guru berjuang seorang diri di daerah perbatasan dengan menempuh jarak hingga 8 jam untuk mengajar dan mengabdi pada masyrakat. Ia merangkap kepala sekolah, guru, tenaga kebersihan dan tukang kunci. Bantuan pemerintah berupa perpustakaan sudah barang tentu mubazir, tidak ada yang bisa mengurusnya lagi. Sehingga terabaikan begitu saja, belum lagi gedung dan fasilitas sekolahyang serba minim. Pakaian murid-muridnya pun hanyalah identitas warna sebagai siswa SD, tidak penting lagi rapi atau lengkapnya assesoris sekolah dan seragam. Dapat dibayangkan bagaimana besar perjuangan mereka di sana, sedangkan kita? Hanya bisa mengeluh dan berfoya-foya menikmati hidup serba kecukupan.

Jika saya menceritakan semua kisah dalam film itu maka satu postingan ini hanya menjadi tulisan panjang tapi tidak utuh. Untuk itu, saya sarankan kepada para pembaca untuk dapat menyempatkan diri menyaksikan film ini. Sungguh besar manfaat yang dapat kita terima.

Dari kisah ekspedisi juga Film Batas tersebut dapat kita lihat bahwa mereka yang berada di garda depan masih memerlukan banyak perhatian, bukan hanya dari pemerintah tapi kita sesama rakyat berkewajiban terhadap kesejahteraan mereka. Dari laporan tim Ekspedisi diperoleh tiga masalah utama yang harus terpenuhi untuk mereka.

  1. Air tawar/bersih sebagai kebutuhan dasar hidup mereka.
  2. Sumber daya listrik untuk kebutuhan pendidikan dan penerangan, rumah tangga serta pendukung usaha ekonomi rakyat.
  3. Komunikasi dan pelayanan informasi, hal ini perlu dalam menunjang komunikasi dan jangkauan antar daerah.

Demikianlah gambaran kecil dari kemirisan yang tertutupi oleh sempitnya pandangan kita selama ini. Maraknya berita yang berkemelut dan mengandung kepentingan tertentu membuat kita lupa dengan saudara-saudara kita di pedalaman sana. Betapa besar potensi daerah yang tidak kita ketahui tapi ternyata setelah tahu kini sudah dikelola oleh negara lain. Lantas pantaskah kita geram dan marah dengan mereka? Kemana perhatian kita selama ini? Bukanya hanya perhatian yang sebenarnya mereka butuhkan tetapi aksi nyata yang nampak dan langsung dapat dirasakan oleh mereka. Jangan sampai kita sendiri yang meneriakkan negara tetangga menjajah negara kita tetapi kita tidak sadar bahwa kita sendirilah yang menjajahnya.

Sekian dan terimakasih.

Salam,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun