Mohon tunggu...
Indra Furwita
Indra Furwita Mohon Tunggu... Aircraft Engineer -

Aviation & Travel Enthusiast, juga berkarya di IG @FlightEnjoyneer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Vote Komodo ditangguhkan

2 Februari 2011   16:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:57 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1296662875277903523

Kabar buruk kembali menimpa negeri ini. Kali ini dari sektor pariwisata nusantara yang terancam nama baiknya di mata dunia. Breaking News di dalam website resmi http://www.new7wonders.com, diberitakan bahwa status Komodo sebagai salah satu finalis dari 7 Keajaiban Dunia akan ditangguhkan. Dengan demikian, semua suara atau vote untuk Komodo selama masa kampanye 7 Keajaiban Alam Dunia tidak akan diperhitungkan. Penangguhan itu tentu bukan tanpa sebab. Dari pengembangan pemberitaan dikabarkan bahwa sebuah Instansi pemerintah dan konsorsium swasta telah berkomitmen agar Jakarta menjadi tuan rumah Penganugerahan dan Deklarasi Pemenang 7Keajaiban Alam Dunia pada tanggal 11 Nopember 2011. Sayangnya, kontrak dan kesepakatan legal yang ditanda-tangani tanggal 9 Desember 2010 tahun lalu tidak dijalankan. Landasan hukum sangat penting apalagi dalam mempersiapkan event dunia seperti ini di Indonesia dimana waktu yang sangat sempit dan kompleksnya logistik dan pengaturan serta produksinya akan sangat bergantung pada kepastian hukum. Pada hari itu dharapkan 1 milyar suara akan masuk mendukung 28 finalis yang bertanding untuk merebut 7 (tujuh) panggung juara. Event ini gaungnya dan akan dikemas sekelas Pembukaan Piala Dunia atau Olimpiade. Tuan rumah event ini akan disorot dunia dan dampaknya akan sangat luar biasa. Dipilihnya Jakarta sebagai tuan rumah karena menang biding melawan negara lain yang kemudian disusul oleh kesepakatan formal melalui kontrak. Sayangnya kontrak ini tidak diacuhkan saat ini namun kami harap hal ini dapat diselesaikan segera. Keterlibatan Komodo pada kampanye ini juga berdasarkan kontrak formal yang dalam hal ini dilaksanakan oleh pemerintah. Jika kontrak tidak dilaksanakan maka segala bentuk kesepakatan formal lainnya akan bernasib sama. Akibatnya New 7 Wonders tidak ada pilihan lain selain menangguhkan Komodo sampai kontrak dan komitmen ini dilaksanakan. New 7 Wonders memiliki hak mutlak untuk melakukan hal ini dan ini hanya dijalankan pada kondisi yang ekstrim seperti sekarang ini. New 7 Wonders sebenarnya telah memberikan waktu yang cukup kepada instansi pemerintah dan konsorsium swasta yang dimaksud untuk membereskan masalah ini. Namun New 7 Wonders tidak menerima tanggapan aktif bahkan cenderung diabaikan. Oleh karena itu maka New 7 Wonders terpaksa mengambil langkah ini. Mudah-mudahan pihak-pihak dimaksud segera dapat menyelesaikan kewajiban dan komitmen agar Komodo dapat diselematkan. Yayasan New 7 Wonders menegaskan bahwa jika Pemerintah dan Konsorsium swasta menghormati komitmen dan kesepakannya maka Komodo tidak akan ditangguhkan. Mari sebagai anak bangsa dan para penggemar Komodo diseluruh dunia biarlah dunia mendengar aspirasi dan tekad kita untuk menyelamatkan Komodo! Sumber:

VOTE KOMODO !!!

[caption id="attachment_87054" align="aligncenter" width="595" caption="http://savekomodo.blogspot.com/"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun