Penggunaan software illegal adalah penggunaan software yang dilakukan tanpa memiliki lisensi atau izin dari pembuat software. Penggunaan software illegal dapat mengakibatkan berbagai masalah, termasuk hukum.
Penggunaan software illegal dapat mengakibatkan beberapa masalah hukum. Pengguna software illegal dapat dikenai denda atau bahkan dijatuhi hukuman penjara. Pengguna software illegal juga dapat dikenai tuntutan hukum oleh pembuat software yang bersangkutan.
Dalam pasal 72 ayat 3 UU Hak Cipta disebutkan, "Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu program komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)".
Selain masalah hukum, penggunaan software illegal juga dapat mengakibatkan masalah keamanan. Software yang tidak lisensi atau ilegal dapat mengandung virus atau malware yang dapat menyebabkan kerusakan pada komputer atau data Anda.
Penggunaan software illegal juga dapat menyebabkan masalah ekonomi. Pembuat software legal harus membayar biaya lisensi dan biaya pengembangan untuk menciptakan software yang aman dan berkualitas. Penggunaan software illegal berarti bahwa pembuat software tidak mendapatkan pendapatan yang layak atas hasil kerja mereka. Ini dapat menyebabkan penurunan kualitas software dan mengurangi motivasi pembuat software untuk terus mengembangkan produk mereka.
Orang yang mengcrack aplikasi dinamakan dinamakan Cracker, Cracking adalah kegiatan membobol suatu sistem komputer dengan tujuan menggambil dan memodifikasi sebuah Aplikasi atau sistem yang sesuai cracker inginkan.
Cracking adalah kegiatan membobol suatu sistem komputer dengan tujuan menggambil. Sedangkan orang yang melakukan cracking disebut cracker. Cracker biasanya mencoba masuk ke dalam suatu sistem komputer tanpa ijin (authorisasi), individu ini biasanya berniat jahat/buruk, sebagai kebalikan dari 'hacker', dan biasanya mencari keuntungan dalam memasuki suatu sistem (Marthdanic, 2012).
 Kebanyakan aplikasi crack ini sering digunakan oleh pengguna Operating System Windows, Jika kita tidak ingin menggunakan aplikasi bajakan dan aman dari terkenanya virus, seperti trojan, ransomware, worm, dll. Kita saatnya pindah dan mulai belajar dengan Operating System Linux, saya merekomendasikan menggunakan Linux Ubuntu
apasih perbedaan Hacker dan Cracker, kenapa di Indonesia sendiri banyak masyarakat yang mengira kedua hal tersebut sama
Nah Disini saya akan memberi tahu bahwa Cracker dan Hacker merupakan hal yang berbeda
Hacker : 1. Memiliki kemampuan analisa kelemahan suatu sistem , 2. Â Memiliki kode etik ketika menemukan celah dalam sistem keamanan komputer, 3. Berkreativitas tinggi dalam proses pengembangan program, website, atau aplikasi