Jika para pendidik dan orang tua memahami bahwa keterampilan-keterampilan tersebut yang dibutuhkan untuk dikembangkan dalam diri para peserta didik dalam menghadapai tantangan di abad 21 ini maka model pembelajaran dapat diarahkan agar bermuara kesana.
Misalnya selama masa belajar dirumah ini peserta didik dapat diarahkan untuk mencari pemecahan masalah yang berhubungan dengan Corona Virus Disease (Covid-19). Solusinya bisa dari sisi kesehatan, pangan, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya.
Solusi yang ditawarkan harus memiliki landasan teori yang kuat dan bukan sekedar ide liar, disinilah letak peserta didik akan belajar mencari tahu. Solusi tersebut harus dikerjakan secara kelompok walaupun tidak bertemu tatap muka. Solusi yang ditawarkan harus dipresentasikan dalam bentuk video dan diunggah ke media sosial seperti youtube, facebook, linkedin, line, ataupun yang lain. Penilaian akan berdasarkan jumlah views (berapa kali ditonton), berapa jempol (like), dan berapa banyak komentar / interaksi yang muncul dari unggahan tersebut.
Silahkan konsep ini dicoba, saya yakin manfaatnya akan lebih terasa bagi peserta didik, jelas akan mengurangi tingkat stres para orang tua di rumah, menghilangkan kegagapan pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran daring, dan yang pasti mengembalikan dunia pendidikan ke arah yang seharusnya dituju yaitu belajar untuk belajar bukan apa yang harus dipelajari.
Kita semua akan dikagetkan dengan kreatifitas dan inovasi generasi penerus bangsa yang selama ini tidak diberi kesempatan karena waktu belajarnya habis untuk diberi tahu belajar apa.
Dan konsep ini akan mengubah pandangan para orang tua dan pendidik yang selama ini melihat gawai konsumsi semata, sekarang akan berubah menjadi alat produksi. Dan inilah proses pembangunan SDM unggul yang sesunguhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H