Dan dengan berdialog terus-menerus dengan mereka, kami dapat belajar banyak pelajaran penting tentang invoasi apa yang dibutuhkan untuk akhirnya mencapai harapan, " kata Reis dalam pidatonya tahun 2009 di Universitas Stanford, Amerika Serikat.
Para guru dengan klasifikasi Pengadopsi Awal ini adalah guru-guru penggerak yang perlu dibina secara intensif agar mampu menyiapkan generasi masa depan yang unggul dan mereka akan menjadi contoh serta tauladan bagi guru-guru lain dalam membuat perubahan.
Penentuan klasifikasi ini biasanya ditentukan dari hasil obervasi bagaimana para guru mengikut sebuah lokakarya difusi inovasi selama minimal 2 hari tatap muka yang dikombinasikan dengan kegiatan dalam jaringan (daring) dan juga hasil penilaian kinerja dari pimpinan sekolah terhadap para guru tersebut.
Proses Pelatihan Guru Penggerak
Kesimpulannya, program Pembangunan SDM unggul akan berhasil jika dimulai dari stimulasi guru penggerak atau Pengadopsi Awal dalam bentuk pelatihan. Prosentasi guru penggerak adalah 13,5% dari populasi 3 juta guru atau sekitar 400 ribu guru yang berasal dari 27 ribu sekolah atau 13,5% dari total 200 ribu sekolah.
Jika tahun 2020 ini difokuskan untuk menyiapan para pelatih guru penggerak, maka dalam mulai tahun 2021 cukup melatih 100 ribu guru penggerak per tahun saja.
Jumlah ini jika dibagi dengan jumlah LPTK penyelenggara PPG sejumlah 63 dan pusat pelatihan Kemdikbud (PPPTK dan LPMP) dengan jumlah 47, maka setiap tempat pelatihan cukup melatih 900an orang guru penggerak saja per tahun. Jumlah yang mudah dikelola dan hasilnya juga mudah dipertanggungjawabkan.
Alvin Toffler mengatakan, "Di abad 21 ini, mereka yang disebut tuna aksara / buta huruf bukanlah mereka yang tidak bisa membaca dan menulis, melainkan mereka yang tidak bisa learn, unlearn, dan relearn," Untuk menjadi guru penggerak tidak bisa disiapkan dalam konsep learn, melainkan harus unlearn baru kemudian relearn.
Lokakarya yang selama ini diberikan oleh Kemdikbud akan diterima dengan konsep learn, analoginya sama dengan mengisi sebuah gelas. Apabila gelasnya sudah penuh maka apapun yang diisi hanya akan tumpah.
Para guru sudah penuh otaknya dengan konsep pendidikan lama dimana guru menjadi satu-satunya sumber belajar dan pola pendidikannya didorong oleh pola manufaktur. Agar berubah menjadi guru penggerak mereka harus di unlearn dulu konsep pedagoginya, analoginya seperti membuang isi didalam gelas.
Proses unlearn ini butuh waktu yang cukup panjang karena mengubah suatu kebiasaan / habitus. Berdasarkan pengalaman penulis di beberapa negara seperti Singapura, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Thailand, proses unlearn membutuhkan waktu minimum 6 bulan sampai dengan 12 bulan. Setelah unlearn, proses relearn atau mengisi gelas dengan isi baru akan cepat sekali.