2. Hirshun/Semangat/penasaran,
Semangat tidak lain adalah rasa memiliki kepenasaran untuk tahu dan paham. kalau belum tahu dan paham akan terus dan terus mencari sampai didapatkan.
3. Ijtihad/bersungguh-sungguh,
Tidak cukup dengan semangat saja akan tetapi harus dilengkapi dengan bersungguh-sungguh, setiap sungguh-sungguh pasti semangat, tapi tidak setiap semngat sungguh-sungguh, contoh seorang anak pagi-pagi bangun, mempersiapkan alat-alat sekolah sarapan dan lain sebagainya.
Begitu semangat, tapi setelah sampai sekolah tidak sungguh-sungguh malah santai, bahkan tidur. yang seharusnya dibekali modal rasa penasaran dan sungguh-sungguh ingin mendapatkan ilmu sehingga tidak ada kamus nyantai dan malas.
4. Bulghah/bekal, biaya,
Sesuai dari asal katanya yaitu "Balagha" artinya sampai, jadi bekal itu adalah alat untuk menyampaikan pada tujuan. apalah arti semangat dan sungguh-sungguh kalau tidak didukung dengan bekal. tidak perlu berlebihan seadanya saja tidak perlu diada-ada, dengan kata lain cukup dengan yang ada, selebihnya dengan modal taqwa.
5. Washuhbatu ustadz/bergaul dengan guru,
Guru adalah sumbernya ilmu dan keteladanan. dengan demikian menjadi jelas, kalau kita ingin mendapatkan ilmu dan keteladanan, jangan sampai lepas dari guru, kalau guru dianggap sebagai sumber ilmu dan keteladanan, sementara oleh kita dijauhi, mana mungkin kita mendapatkan ilmu dan keteladanan tersebut. oleh karena itu Imam Sysafi'i, seorang guru harus didekati seolah-olah jadi seorang sahabat untk engadukan berbagai persoalan, khususnya tentang ilmu, sekali-sekali jangan mengeluarkan pendapat kalau tidak bersumber dari guru, seperti dalama kasus hadits itu ada sanadnya-sumber informasinya.
6. Wathuli Zamanin/Waktu yang lama.”
Mesantren ataupun mengaji adalah sebuah proses. Bicara soal proses sudah pasti memerlukan waktu. selanjutnya mendapatkan ilmu yang sesungguhya adalah bukan perkara mudah dan gampang. maka syarat yang mesti kita lalui waktunya harus lama.