Resep kehidupan, formula kehidupan sebenarnya telah ada dalam dekapan kita. Mungkin, saking dekatnya sehingga kita pun tidak bisa melihat-memperhatikannya, dialah Al Qur'an dan Sunnah.
Keberhasilan dalam Islam
Jika kembali mencontoh model keberhasilan pada negara Jepang, maka yang bisa kita dapat adalah model keberhasilan yang menjunjung tinggi "materi", cinta dunia.
Mengapa demikian?
Hal ini di latar belakangi karena mind-set, pemikiran kita tentang sukses, berhasil adalah semata karena capaian materi. Padahal ada "sesuatu" yang kita lupa lagi. Kalau lupa, niscaya kita akan pincang.
Bentuk "Kepincangan" Jepang
Memang kita sudah yakin bahwa Jepang maju di bidang kehidupan materi. Pembangunan, ekonomi kuat, fasilitas kehidupan yang mudah-teknologi hi-tech. Namun, tidak kah kita curiga bahwa Jepang kali ini sedang berjalan dengan pincang.
Pincang di sisi moralitas "yang lain". Walaupun mereka sangat menjunjung yang namanya adat, menghormati yang lebih tua. Namun, lihatlah fakta bahwa mereka adalah "Jepang adalah produsen nomor satu Film Por**".
Industri ini turut memberi nafkah yang cukup bagi sumbangsih penghasilan utama mereka selain otomotif. Angka "ketidak perawanan" mereka di atas 95%. Karena kreatif, mereka juga mengembangkan salah satu jenis model penyaluran naluri seksual dengan jalan "incest". (Maaf, kawin dengan orang tua-saudara sendiri).
Lain lagi, misalnya dalam angka bunuh diri. Menempatkan mereka menjadi klasemen teratas angka bunuh diri tertinggi di dunia.
Untuk kasus bunuh diri, mungkin akan bertanya mengapa demikian. "Apakah mereka tidak bahagia dengan apa yang mereka miliki selama ini? Negara maju, super power, angka harapan hidup tinggi sehingga memungkinkan mereka hidup lebih panjang beberapa tahun dari manusia pada umumnya.