Imbas adanya virus korona atau yang kerap disebut Covid-19 membuat aktivitas pembelajaran menjadi terhambat. Sebab, sejak adanya Covid-19 seluruh pembelajaran di seluruh lembaga pendidikan terpaksa harus dilakukan secara daring.
Bahkan, akibat adanya Covid-19 itu, kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sejumlah Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta harus dilakukan secara daring atau hanya ditugaskan di desanya masing-masing.
"YA benar mas, saya selama dua minggu ini menjalankan KKN sendirian di Desa Dlemer, karena kondisinya Covid ya mau gimana lagi mas, sudah menjadi tugas. Ya harus saya lakukan," ujarnya kepada Kompasiana.com, Minggu (20/12/2020).
"Saya ambil program itu, karena saat ini kondisinya Covid-19 mas, yang rata-rata siswa-siswi di lingkungan saya merasa jenuh dengan pembelajaran daring mas, jadi saya ngambil alternatif ini agar mereka semangat lagi belajar," jelasnya.
Meski dilakukan secara tatap muka, Indra tetap melakukannya dengan perlengkapan protokol kesehatan yang lengkap. Sebab, ia menginginkan program kerjanya ini nantinya bisa dilakukan juga oleh sebagian sekolah agar peserta didik tetap bisa belajar.
Selain itu, Indra menyebutkan, alasanya melakukan program kerja itu, ia melihat kondisi di desanya anak-anak kecil (SD) di masa pandemi tidak atau jarang untuk belajar melainkan mereka sibuk bermain game di hp dan menurut saya belajar daring itu sedikit kurang efektif bagi anak anak SD.
Tentunya, dia mempunyai tujuan yakni, memberikan alternatif baru pelaksanaan proses pembelajaran bagi peserta didik atau siswa SD di Dusun Pekarungan, menumbuhkan kembali semangat belajar anak anak SD dan kembali mengingat pelajaran-pelajaran yg telah di lupakan pada masa pandemi ini mereview kembalilah istilahnya agar waktu masuk sekolah setelah pandemi berakhir adik adik bisa belajar dengan lancar.
"Intinya, kenapa saya ambil proker ini, karena menurut hasil pengamatan saya, anak-anak itu jenuh, bosan dan malas belajar online dikarenakan tidak ada teman, karena kan harus di rumah masing-masing dan banyak yang tidak punya quota belajar," jelasnya.
 Mahasiswa pencinta alam ini berharap , semoga ini menjadi alternatif bagi siswa dan siswi di masa pandemi ini dan mereka tidak lupa dengan mata pelajaran yang sudah diberikah oleh guru gurunya.
"Semoga saja mas ini menjadi alternatif bagi peserta didik untuk terus semangat belajar dan selalu mengingat pelajaran sekolah Dan semoga ini juga menjadi percobaan agar dicoba untuk sekolah-sekolah yang ada di Pekarungan Desa Sukodono," pungkasnya.
Seperti yang di alami oleh Indra Kusuma Rachmadi mahasiswa dari Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya yang kebetulan melakukan tugas KKN di Desa Pekarungan, Kecamatan Sukodono, Sidoarjo.
melakukan KKN hanya seorang diri. Meski hanya seorang diri, ia pun tidak kehilangan ide untuk mengisi program KKN-nya selama kurun waktu kurang lebih dua minggu.
Selama dua minggu ia lalui, mahasiswi Prodi Managemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis ini mengambil program kerja  'Pemulihan Pendidikan Anak-Anak SD Saat Pandemi '.
"Saya ambil program itu, karena saat ini kondisinya Covid-19 mas, yang rata-rata siswa-siswi di lingkungan saya merasa jenuh dengan pembelajaran daring mas, jadi saya ngambil alternatif ini agar mereka semangat lagi belajar," jelasnya.
Meski dilakukan secara tatap muka, Indra tetap melakukannya dengan perlengkapan protokol kesehatan yang lengkap. Sebab, ia menginginkan program kerjanya ini nantinya bisa dilakukan juga oleh sebagian sekolah agar peserta didik tetap bisa belajar.
Selain itu, Indra menyebutkan, alasanya melakukan program kerja itu, ia melihat kondisi di desanya anak-anak kecil (SD) di masa pandemi tidak atau jarang untuk belajar melainkan mereka sibuk bermain game di hp dan menurut saya belajar daring itu sedikit kurang efektif bagi anak anak SD.
Tentunya, dia mempunyai tujuan yakni, memberikan alternatif baru pelaksanaan proses pembelajaran bagi peserta didik atau siswa SD di Dusun Pekarungan, menumbuhkan kembali semangat belajar anak anak SD dan kembali mengingat pelajaran-pelajaran yg telah di lupakan pada masa pandemi ini mereview kembalilah istilahnya agar waktu masuk sekolah setelah pandemi berakhir adik adik bisa belajar dengan lancar.
"Intinya, kenapa saya ambil proker ini, karena menurut hasil pengamatan saya, anak-anak itu jenuh, bosan dan malas belajar online dikarenakan tidak ada teman, karena kan harus di rumah masing-masing dan banyak yang tidak punya quota belajar," jelasnya.
 Mahasiswa pencinta alam ini berharap , semoga ini menjadi alternatif bagi siswa dan siswi di masa pandemi ini dan mereka tidak lupa dengan mata pelajaran yang sudah diberikah oleh guru gurunya.
"Semoga saja mas ini menjadi alternatif bagi peserta didik untuk terus semangat belajar dan selalu mengingat pelajaran sekolah Dan semoga ini juga menjadi percobaan agar dicoba untuk sekolah-sekolah yang ada di Pekarungan Desa Sukodono," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H