Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Tak Ada Cinta di Pasar Maling

18 Februari 2022   10:03 Diperbarui: 21 Februari 2022   22:00 1611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi keramaian pasar dalam bayangan. (sumber: pixabay.com)

Ia mencoba beranjak, tetapi Valen tiba-tiba berdiri seakan menahan Mona untuk mengakhiri pembicaraan ini. "Mona, aku mau menjadi bapaknya Bento!" 

Mona terpaksa duduk kembali. Menunduk sekejap, dan menatap Valen dalam-dalam. Ia mengangkat tangan dan menunjukkan cincin kawin. Ikatan pernikahan memang sudah hancur. Namun di atas kertas, status Mona masih sebagai istri orang. 

Dengan mata berkaca-kaca, Mona berkata lirih, "Valen, sudahi kelakarmu." 

Dan keramaian di Pasar Maling seketika lenyap. Kehangatan cinta, semangat menyala, dan gairah membara, ternyata tak mampu melelehkan hati yang beku. 

"Maafkan aku, Valen." Mona berkata dalam hati. Di satu sisi ia menginginkan Valen sebagai teman hidup. Namun di sisi lain, ia tak ingin menyandarkan harapan pada lelaki.

Valen menatap mata Mona dalam-dalam. Menarik nafas. Mereka bak berbicara tanpa kata-kata. Hening. Dan di Pasar Maling, tak pernah ada kisah cinta.

***

Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama, tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata.
Indra Rahadian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun