Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Marina

5 Oktober 2021   11:55 Diperbarui: 5 Oktober 2021   12:01 681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perahu kertas di atas tangan berlatar lautan (Gambar: Dokpri)

Benarkah lautan cukup luas untuk membenamkan segala keresahan? Hamparan langit biru becermin di permukaan. Namun harapan dan mimpi-mimpi, bersemayam di palung terdalam.

Kita mengayuh sampan ke daratan. Menambatkan hati pada dermaga rapuh, di sisa-sisa masa berlalu. Dan terbaring di pasir pantai. Terkulai. Menatap langit. 

Terhanyut
Terombang-ambing
Dan tenggelam

Benarkah kita sudah kehilangan pengharapan? Hingga begitu mudah melempar kekecewaan dan sumpah serapah. Nista. Layaknya orang-orang tanpa isi kepala yang menghanyutkan sampah ke samudera.

Kita mengais nostalgia di tepi pantai. Dan berteriak sampai serak pada gemuruh ombak. Menarik nafas. Lalu Menghempas berjuta-juta kepedihan. Bergemuruh. 

"Bukankah aku telah mengenalmu begitu dekat?" 

"Namun sepertinya belum terlalu dalam!" 

Batam, 05 Oktober 2021

Indra Rahadian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun