Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Di Langit Bulan Juli

30 Juli 2021   10:59 Diperbarui: 30 Juli 2021   13:24 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seseorang menikmati minuman hangat (Gambar: CDD20 Via Pixabay)

Malam itu sungguh manis, saat kita melarutkan tawa pada secangkir kemesraan
Melukis segaris senyum pada awan kelabu di langit bulan Juli
Membuka hati tanpa kata kunci, dan memaknai segenap perbedaan sebagai keniscayaan
Memantulkan tatapan pada binar matamu dan waktu terhenti

"Kaubilang, mataku jelalatan."

Boleh kucantumkan namamu, di atas barisan kata hampa tanpa makna?
Semacam versi menyenangkan dari rayuan gombal yang membosankan
Menertawakan daun jatuh, sembari merenda kata-kata mutiara
Hingga lupa pada pedih perih atau rentetan kekecewaan

"Kaubilang, gerimis berganti hujan."

Batas antara kita hanyalah waktu dan ruang kosong
Tanda sela pada jeda dalam lembaran buku berdebu
Sekedar kilatan cahaya di ujung lorong
Dipertemukan gerimis, terpisahkan angin lalu

"Namun sebutir embun di pucuk daun yang jatuh, bukankah dapat kita temui di dalam gelas?"

Indra Rahadian
Batam, 30 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun