Dua bocah lusuh tanpa alas kaki. Efek membaca novel inspiratif, Judith memutuskan membeli koran dari bocah tersebut. Ia mengambil koran dan menyelipkan beberapa lembar uang pada tumpukan.
"Dik, beli korannya ya. Uangnya diselip di bawah nih."Â
Judith tergesa-gesa melangkah, ia menuju pasar swalayan di seberang jalan. Meski suara bocah penjual koran memanggil, ia tak menoleh. Teringat pesan, jika memberi tak perlu pamrih. Nanti bisa-bisa catatan amal dihapus malaikat.
"Mbak, Mbak uangnya kebanyakan!!"
Hari ini aku berbelanja kebutuhan dapur. Mungkin, cukup menjadi bekal jika nanti berumahtangga. Sedikit merepotkan, memilih dan memilah belanjaan. Lalu, harus antri untuk membayar. Huft.
Judith mengeluarkan barang-barang dari dalam tas, ia mengisi daya handphone, menata alat makeup di meja dan mengambil undangan pernikahan Tika.
The Wedding Celebration
Romantika Winata & Awan Setia Utama
Judith merapalkan nama mempelai pria berkali-kali. Raut wajahnya layu, hatinya mengeras dan hampir sesak nafas.Â
Ia terduduk di sudut ranjang. Menggenggam undangan pernikahan dan termenung. Teringat akan sebuah nama yang pernah berkata mesra di masa lalu.
Awan Setia Utama: "Happy Valentine, Jude."
**
Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama, tokoh dan tempat hanyalah kebetulan semata.
- Ergophile: Istilah bagi orang yang giat kerja atau workaholic.