Ia tak yakin, teman-temannya mau menjemput ke rumah sakit. Namun, tiba-tiba terlintas nama Iwan rekan kerjanya.
"Saya Dimin, saya sudah tak punya keluarga," jawabnya.
Dimin dan Jack terlibat obrolan serius, mereka bercengkrama hingga jam besuk habis. Jack meletakkan sekeresek buah jeruk, dan pamit pulang.
"Yo wis, Mas istirahat baik-baik. Biaya pengobatan, sudahku bayar," ucap Jack.
Dimin berlinang air mata, kebaikan Jack sangat menyentuh di hatinya. Paling tidak, ia tahu kemana harus membalas budi.Â
Tatapannya tak lepas dari Jack, melihat dewa penyelamat yang melangkah keluar bangsal.Â
---
Suara reporter berita kriminal, kali ini terdengar di sebuah kedai kopi yang ramai pelanggan.
"Kawanan begal dibekuk aparat, di daerah pasar maling utara. Para pelaku, kerap menjalankan aksinya di daerah rawa asem. Seorang pelaku berinisial IW ditembak mati, karena berusaha melawan petugas."
"Alhamdulillah, akhirnya ketangkep!" ujar salah satu pelanggan.
Di tengah hiruk pikuk pelanggan, Jack terlihat santai dengan secangkir kopi. Duduk di meja paling pojok, ia terlihat memasang earphone.Â
Jack, tengah berbicara pada seseorang, "B1 dilumpuhkan, B2 aman, saksi korban laporan lengkap, Ndan."