Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pilih Sekolah Negeri Atau Swasta, Pilih Sekolah Berwawasan Lingkungan

11 Januari 2021   11:30 Diperbarui: 11 Januari 2021   11:32 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TAHUN ajaran baru 2021/2022 segera menjelang. Pilih sekolah negeri atau pilih sekolah swasta. Meskipun dalam masa pandemi, menentukan lokasi sekolah anak-anak kita adalah hal yang penting. 

Dalam masa pandemi, sebagian besar sekolah di Indonesia masih akan menerapkan PJJ. Namun, optimisme akan kondisi yang lebih baik, adalah harapan bersama. 

Dunia pendidikan tanah air, perlu berbenah menjelang rencana proses belajar tatap muka yang belum terlaksana. 

Bukan hanya menata kembali ruang kelas yang lama kosong. Atau menyemprotkan cairan desinfektan. Lebih dari itu, penghijauan dan kebersihan lingkungan sekolah perlu diperhatikan. 

Pertimbangan para wali murid terkait pendidikan anak. Tidak selalu bertumpu pada jarak dan lokasi. Popularitas sekolah, lebih menjadi acuan bagi kebanyakan wali murid.

Hal utama yang harus diperhatikan, justru luput dari pertimbangan. Yaitu, lingkungan belajar yang ramah anak dan berwawasan lingkungan. 

"Jangan pernah pergi ke dokter yang tanaman di kantornya mati." _Erma Bombeck

Kutipan di atas berlaku juga dalam dunia pendidikan. Tentunya kita tidak ingin menitipkan pendidikan anak-anak. Pada sekolah dengan tanggung jawab minim pada lingkungan. 

Kualitas menjadi pertimbangan selanjutnya. Dengan budget biaya besar, harapan akan pendidikan terbaik dapat diperoleh dengan metode belajar mutakhir. 

Namun, hal itu tak menjamin anak dapat menerima pengajaran dengan baik. Terlebih, jika anak-anak hanya disuguhkan teori-teori dalam ruang ber-AC.

Adapun pilihan lain bagi wali murid berkantung tebal. Yakni, sekolah alam. Meskipun, kurikulum pendidikan di sekolah tersebut sudah merujuk pada kurikulum pendidikan di Indonesia. Namun, jumlah sekolah alam di beberapa wilayah masih terbatas.

Berikut beberapa kiat survei lokasi sekolah, sebagai pertimbangan para wali murid memilih sekolah. 

1. Keamanan

Jarak sekolah dengan rumah, adalah salah satu pertimbangan keamanan. Usahakan berkunjung ke sekolah terdekat, sebelum mencari pilihan sekolah yang jaraknya cukup jauh dari rumah.

Pertimbangkan sekolah dengan keamanan, misalkan, lokasi berada di pinggir jalan. Maka, gerbang dan pagar sekolah harus diperhatikan. Tenaga keamanan dan kelayakan bangunan, tentu menjadi perhatian .

2. Lingkungan sekitar sekolah

Lingkungan sekitar sekolah, berperan penting dalam tumbuh kembang anak. Pastikan lingkungan sekitar sekolah, terbebas dari tempat-tempat yang dirasa kurang berkenan. Tempat hiburan malam dan game online, perjudian dan potensi peredaran barang terlarang. 

Tentunya, kita sebagai orang tua akan khawatir. Jika anak-anak lebih tertarik bermain ke tempat tersebut, dan terjerumus pada tindakan tidak terpuji.

3. Kebun sekolah

Fasilitas kebun sekolah, patut dipertimbangkan. Memastikan anak tidak hanya memperoleh pendidikan di dalam kelas. Namun, dapat mengikuti metode belajar learning by doing. 

Suasana asri dan nyaman, tentu akan meningkatkan kualitas kesehatan tubuh dan mental anak. Merawat tanaman, bunga, sayuran, herbal, di sekolah. Akan membawa kebiasaan positif bagi anak. 

Yang lebih penting, anak-anak akan belajar menghargai dan mencintai alam sejak dini. 

4. Ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler di sekolah, penting bagi pengembangan minat dan bakat anak. Semakin banyak pilihan ekstrakulikuler, semakin besar potensi anak untuk menjatuhkan pilihan pada kegiatan yang positif. Bermain, belajar dan berprestasi.

Ekstrakurikuler, tidak mengurangi hak anak untuk bermain. Justru mengalihkan kegiatan bermain yang kontraproduktif pada anak, menjadi lebih bernilai. Berguna untuk proses sosialisasi dan pola interaksi anak.

Orang tua mana yang tidak bangga, saat anaknya berhasil menjuarai lomba atau berkompetisi dalam turnamen dan kegiatan positif. Daripada, terus-menerus terpaku dalam layar sentuh. 

"Hak anak untuk mendapatkan pendidikan, harus ditunjang dengan jaminan kesehatan tubuh dan mental. Sekolah berwawasan lingkungan, dapat membantu proses belajar anak di sekolah lebih efektif."

Sekolah berwawasan lingkungan, sebenarnya sudah menjadi ketentuan berdasarkan Kesepakatan Bersama Kementerian Negara Lingkungan Hidup dengan Kementerian Pendidikan Nasional Nomor : 03/MENLH/02/2010 dan 01/II/KB/2010. 

Namun, tidak setiap sekolah mampu melaksanakan program pendidikan berbasis lingkungan secara berkelanjutan. Minimnya lahan dan kurangnya sarana dan prasarana pada beberapa sekolah, menjadi kendala dalam implementasi SKB tersebut.

Dukungan semua elemen sekolah, menjadi mutlak dalam mewujudkan pendidikan berwawasan lingkungan. Pascapandemi, tentunya anak-anak harus tetap terjamin kualitas kesehatannya di sekolah.

Perhatian pada para wali murid, pilih sekolah tidak boleh coba-coba. Untuk masa depan anak kok coba-coba. Pilihlah sekolah yang berwawasan lingkungan.

**

Indra Rahadian 11/1/21

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun