Jack mengambil duduk di depan Mumun, kemudian iapun berkata, "kalem. Ada Aa, malam mingguan dijamin asyik."
Kota Bogor yang mendung, cuaca yang cocok untuk pendekatan. Terlebih saat Jack dan Mumun tengah bercengkerama, gerimis romantis tiba-tiba turun dengan syahdunya.
Menanti pelangi terbentang di antara hiruk-pikuk angkot, delman dan mobil pribadi yang menghiasi kemacetan kota hujan.
# 21:00 Stasiun Bojong Gede
Kereta berhenti, Jack dan Mumun turun di stasiun yang sama. Stasiun tempat mereka pertama kali bertemu.
Mereka turun bersamaan, dengan mata yang saling menatap tak lepas satu sama lain. Persis seperti pengantin baru yang selesai menikmati bulan madu.
"Biar Aa anter sampai rumah ya?" Pinta Jack.
"Jangan dulu, besok aja ketemu lagi. Kan udah janji," jawab Mumun.
"Hati hati atuh, jangan lupa kasih kabar ya," ucap Jack.
Mumun memperlihatkan senyum, tak lama ia kembali memakai maskernya. Kemudian menghilang di antara riuh penumpang kereta lainnya yang turun di stasiun Bojong Gede.
Jack menarik nafas panjang, setelah memastikan Mumun hilang dari pandangan. Ia bergegas menuju warung kopi terdekat di luar stasiun.