Mumun menahan senyum dalam maskernya. Hari gini masih "usaha" di tempat umum, gumamnya dalam hati.
Wangi maskulin, tubuh ideal, alis tebal dan rambut yang disisir rapih, membuat Mumun betah berlama-lama berada di sampingnya. Meskipun harus tetap menjaga jarak.
Mereka akhirnya mulai membuka obrolan, dari bahasan tempat-tempat asyik di kota hujan atau sekedar melempar canda belaka.
Hingga, merekapun naik ke dalam kereta. Mumun yang tadinya duduk di gerbong khusus wanita, merasa penasaran dan ingin mencari lelaki tersebut untuk sekedar menanyakan nama.Â
Namun, perasaan malu dan segan hanya membawa langkahnya sampai di gerbong sebelahnya saja. Kemudian ia duduk manis di kursi yang tersedia.
Ia berharap saat turun nanti, dapat kembali bertemu dengan lelaki yang menemaninya mengobrol dengan asyik. Namun belum sempat berkenalan.
# 10:00 Stasiun Bogor
Martono alias Jack. Berjalan di dalam gerbong kereta, langkahnya menuju ke arah gerbong khusus wanita. Mencari sosok wanita yang di duga cantik, belum dipastikan karena memakai masker.
Namun ia tak dapat menemukan wanita tersebut. Akhirnya Jack turun dan mencari di luar stasiun, arah Taman Topi menjadi pilihannya. Berharap ia kembali bertemu dengannya di deretan penjual jajanan khas Bogor di sana.
Benar saja, wanita yang dicarinya tengah berada di halte dekat Taman Topi Square. Terlihat ia sudah naik ke dalam mobil sedan berwarna putih susu.
Entah apa yang ada dalam benak Jack? Ia seperti terobsesi dengan wanita yang baru saja ditemuinya di stasiun Bojong Gede pagi tadi.