Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Satu Malam

22 November 2020   10:02 Diperbarui: 22 November 2020   10:09 4367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seumur Pak Teo mengajar disekolah dasar dahulu, mungkin hanya Alan satu-satunya murid yang paling banyak kena hukum.

Menjewer kuping Alan tiap hari senin dari kolong meja kantin, hingga menjemur dilapangan karena ketahuan merokok dilingkungan sekolah, sudah khatam dilakukannya.

Mimpi apa Pak Teo, anak bengal itu sekarang malah menjadi teman dekat putri semata wayangnya.

Dan jika bukan karena rasa sayangnya pada Fatma, sudah ditendang si Alan itu dari rumahnya sejak kedatangan pertama.

Alan pergi terbirit-birit memacu sepeda motornya dalam deras hujan, kali ini ia pasrah pada nasib asmaranya dengan Fatma dan tak terpikirkan olehnya, masihkah ada muka bertemu Fatma disekolah besok senin.

Alan memarkirkan motornya disebuah halte, berlindung sementara dari hujan lebat dan menunggu reda untuk kemudian pulang.

Dihalte tersebut, sudah ada dua transpuan macho bernama Elsa dan Elma, Alan yang baru menyadarinya terlihat menundukan kepala, malu karena sempat mencuri pandang pada penampilan mereka.

Meski sempat melirik balik, sepertinya Elsa dan Elma tidak begitu tertarik kepada Alan yang notabene masih bau kencur pikir mereka.

Betapa merindingnya Alan, bukan Karena menggigil kedinginan, namun karena takut dan berprasangka buruk pada kedua orang disampingnya.

Ia pun memutuskan untuk bergegas tancap gas dan menerobos hujan, agar cepat sampai ke rumah dan menenangkan diri dari kejadian tak menyenangkan dirumah Fatma.

"Gazebo banget tuh orang ye," ucap Elma, yang melihat Alan nekat berkendara menembus hujan lebat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun