Mohon tunggu...
Indra Rahadian
Indra Rahadian Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai Swasta

Best In Fiction Kompasiana Award 2021/Penikmat sastra dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sihir Kompasiana pada Angka 12

22 Oktober 2020   23:00 Diperbarui: 23 Oktober 2020   00:26 399
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kompasiana (Ilustrasi olah pribadi)

Bu Ari Budiyanti, teh Hera Veronica, ka Lusy Mariana, mas Saqti Abonkze, mbak Fatmi Sunarya, mas Azis dan Dua Sisi menurut selera saya, puisi-puisi mereka enak dinikmati. Tapi jangan tanya tentang bang Arrie Boediman, beliau selevel Rendra dimata saya.

Ayah Tuah, Apriani dinni dan mas Zaldy mengenalkan saya pada cerpen yang asik dibaca, mengisnpirasi saya untuk menulis dongeng yang biasa saya ceritakan pada anak-anak sebelum tidur, pun bapak Rustian Al Ansori dan mas Ozy menginspirasi dalam berpantun.

Urusan artikel bertema sosial dan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari, mas Guido, pak Marahalim, bu Yana Haudy, ka Adolf Isaac, Budi Susilo dan yang lainnya, sangat menarik dibaca, fresh dari peristiwa didepan mata yang mengalir pada jari jemari.

Pada serba serbi traveling dan kuliner, saya terbiasa membaca artikel mas Tonny Syiariel, bu Siti Nazarotin dan beberapa penulis lain.

Artikel politik yang menggugah, biasa saya temukan pada artikel Om Gege, Elang Salamina, Fery W, Kholil Rokhman serta  beberapa penulis lainnya, menambah pengetahuan saya dalam menilai situasi politik terkini.

Untuk kisah hidup, artikel pak Tjiptadinata dan bu Roselina sering saya intip, sama seperti artikel beberapa penulis yang berdomisili diluar negeri, seperti mbak Martha Weda dan mbak Hennie Triana.

Pada kolom olahraga saya lebih sering membaca artikel-artikel David abdullah dan tentunya pak Hendro Santoso yang selalu setia membalas komentar saya meskipun hanya bertuliskan "GGMU!".

Banyak sekali sesama penulis yang saya sempatkan membaca artikelnya, dan sesudahnya pasti saya tinggalkan vote atau komentar.

Kompasiana telah memungkinkan kita menilai artikel dengan tulus, bener loh tulus.

Kita tidak pernah mengenal penulis secara pribadi, meskipun para penulis senior mungkin sudah sempat kopi darat dalam kegiatan offline, namun bagi saya, sebuah kesenangan bisa merasa begitu dekat dengan hanya membaca artikel-artikel mereka.

Selera bacaan, orientasi politik dan latar belakang pribadi boleh beragam, namun yang paling keren dan mencerminkan intelektual penulis dikompasiana, adalah budaya saling mengingatkan, memberi dukungan, apresiasi, kritik dan saran, selain ditulis dalam kolom komentar, terkadang dibuat dalam bentuk artikel untuk menanggapi artikel dari penulis lainnya. Keren!.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun