Bunyi Seruling Hamelin
Desakan untuk menunda pilkada karena pandemi lebih masuk akal, daripada himbauan untuk tidak mempercayai partai politik yang mendukung pengesahan Undang-undang Cipta Kerja dan pemerintah yang mengajukan RUU tersebut.
Jangan senang dulu, karena yang tidak lebih masuk akal adalah, kepercayaan publik yang diemban oleh wakil rakyat dan pemerintah, ternyata belum berbanding lurus dengan kebijakan-kebijakan yang dihasilkan.
Pengesahan Undang-undang Cipta Kerja ini salah satunya, di belakang sudah menjadi rahasia umum bahwa pejabat hanya dekat dengan rakyat saat meminta untuk diangkat, dan sering lupa saat menjabat, bahwa mereka bekerja untuk masyarakat.
Kekecewaan mendalam yang dirasakan oleh masyarakat dan tindakan serta pengingkaran atas amanat rakyat oleh partai politik berserta tokoh-tokohnya, yang terjadi berulang-ulang, saat ini berkembang menjadi apatisme dan ancaman Politicophobia.
Di saat yang sama, bunyi seruling hamelin sayup terdengar, merambah pada media sosial dengan ajakan yang terkesan masuk akal, memanfaatkan kegelisahan masyarakat, untuk membuat situasi kian tidak kondusif.
Anak-anak sekolah dibawa pada ranah yang belum menjadi keinginannya, dipengaruhi teks dan video yang harusnya menjadi edukasi dan kesenangan dimasa muda.
Semoga tak ada lagi cerita tentang pemuda yang menusuk ustadz ternama, melakukan vandalisme pada tempat ibadah atau mengalungkan bom dan meledakkan dirinya sendiri diruang publik.
Hal ini bisa terjadi, karena pendidikan politik yang ditampilkan oleh pelaku politik ditanah air jauh dari kata sempurna, upaya untuk merekatkan masyarakat yang kadung terpolarisasi tidak berjalan sebagaimana mestinya, selalu ada momentum yang memantik pro dan kontra secara instan.
Sebaliknya dari masyarakat sendiri, harus mulai memahami politik dengan baik dan mulai memberikan petuah kepada anak-anak kita, sebelum mereka berjuang untuk menciptakan perubahan yang lebih baik.
Membebek dibelakang pemimpin-pemimpin, tanpa memahami apa manfaat dan tujuan yang akan diraih, seperti mengikuti peniup seruling dari hamelin, maka kebenaran pun akan terasa hampa.