Aku menunggumu berlayar pergi,
berpendar dilautan liar menari,
memuja badai dan tepi pantai,
berkibar nyiur melambai-lambai.
Hoy..hasyim kapan bersua lagi?
Aku mau kita berperang pergi,
melempar bara bertaruh nyali,
meniup sangkakala digedung tinggi,
menghantam lawan dimeja birokrasi.
Aku menantimu berapi-api,
mengikat persepsi bersama berlari,
tak ada tuan dan hamba dalam demokrasi,
mencucuk suara pada telinga para petinggi.
Hoy..hasyim kapan bersua lagi?
Aku menantimu datang dari Kolaka,
menjamah lagi kecerdasan didasar asa,
menertawai raja-raja diatas kepala,
menyeduh kopi pahit di pagi buta.
Lihat Hasyim.. mereka yang hilang kendali, mengemas religi dan rasa benci.
Batam, Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H